
Penajam, helloborneo.com – Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Disperindagkop UKM) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Margono Hadi Sutanto menegaskan, peran krusial koperasi sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama di wilayah pedesaan yang memiliki potensi sumber daya lokal yang besar.
Hal tersebut disampaikan Margono, usai sosialisasi pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih di Kecamatan Babulu.
“Dengan banyaknya wilayah pedesaan di Kabupaten PPU, Koperasi Merah Putih hadir sebagai solusi konkret untuk mengatasi berbagai permasalahan ekonomi yang dihadapi masyarakat desa, sekaligus mengoptimalkan potensi yang ada,” kata Margono.
Margono juga menyampaikan apresiasi yang tinggi atas partisipasi aktif dan antusiasme para kepala desa atau perwakilan yang hadir dalam sosialisasi tersebut.
Sementara itu, Camat Babulu, Kansip, mendukung terhadap inisiatif pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
“Percepatan pembentukan koperasi di tingkat desa maupun kelurahan diharapkan mampu menjadi pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Babulu,” ujar Kansip.
Sosialisasi itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang direncanakan di empat kecamatan di Kabupaten PPU, meliputi Penajam, Sepaku, Waru, dan Babulu Darat. Tujuan utama dari sosialisasi itu adalah untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada pemerintah desa dan masyarakat mengenai konsep, manfaat, serta mekanisme pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih. Setelah sosialisasi, diharapkan setiap desa dapat segera melaksanakan musyawarah untuk pembentukan KopDes Merah Putih.
Kopdes Merah Putih merupakan program strategis pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi dan UKM yang bertujuan untuk memperkuat fondasi ekonomi di tingkat desa. Inisiatif ini mengedepankan prinsip gotong royong dan pengelolaan sumber daya secara kolektif sebagai modal dasar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Partisipasi aktif terlihat dari antusiasme para peserta dalam sesi diskusi dan tanya jawab. Berbagai pertanyaan konstruktif diajukan terkait teknis operasional koperasi dan potensi tantangan yang mungkin dihadapi. Respons positif ini mencerminkan keseriusan dan komitmen para perwakilan desa dalam mewujudkan koperasi yang sukses dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Para narasumber memberikan jawaban yang informatif dan solusi yang relevan terhadap setiap pertanyaan. (adv/kmf/log)