13 Orang Guru PAUD Diduga Keracunan

Adel Raya
Penajam, helloborneo.com – Tiga belas orang guru PAUD di Kecamatan Sepaku , Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (21/4) lalu diduga keracunan pada perayaan Hari Kartini setelah mengkonsumsi makanan yang disediakan panitia.

Selang beberapa jam setelah itu mereka rata-rata merasakan mual-mual dan diare. Muhammad Abid, salah satu suami korban, mengatakan keluhan terjadi sekira pukul 22.00. Istrinya, Laila mendadak terbangun karena perutnya sakit dan muntah-muntah.

Karena tak kunjung sembuh, keesokan harinya, Rabu (22/4) pagi hari, Abid membawa istrinya ke Puskesmas Sepaku I. Disana, ternyata telah ada rekan istrinya yang juga mengalami nasib yang sama. Bahkan dua diantaranya pasangan suami istri, Suci dan Kadiman juga menjadi korban.

“Ada empat orang yang dirawat di Puskesmas Sepaku I. Semua kondisinya sama seperti yang dialami istri saya,” terang Abid, kepada helloborneo.com, Jumat. Selain di Puskesamas Sepaku I, sembilan orang korban lainnya dirawat di Puskesmas Sepaku III.

Tak hanya guru PAUD saja yang menjadi korban, wali murid dan kerabat siswa PAUD yang ikut hadir pada acara itu juga ikut menjadi korban keracunan. “Soalnya banyak yang bawa pulang konsumsi yang disediakan panitia. Ada 20 sekolah yang ikut acara tersebut. Untunglah saat itu saya sedang puasa jadi tidak ikut makan,” tuturnya.

Sejak dirawat tiga hari lalu, kata Abid, belum ada tanda-tanda kesembuhan sang istri, yang kesehariannya mengajar di TK Islam Ashiddiqi itu akan sembuh. “Dia BAB (buang air besar) terus. Perutnya seperti terlilit katanya,” terang Abid.

Untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan, Abid akan berusaha untuk meminta penjelasan pihak panitia pelaksana. Pasalnya makanan yang disajikan merupakan pesanan dari sebuah catering di Sepaku.

Sementara itu, secara terpisah saat dihubungi, Kapolsek Sepaku AKP Bambang Gunarto mengaku belum menerima laporan terkait kasus tersebut. Meski begitu pihaknya akan melakukan penyelidikan. “Saya belum ada dengar (masyarakat keracunan). Nanti saya cari tahu,” tutur Bambang. (log)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.