Suherman

Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar saat memberikan hadiah kepada juara pertama putra kelas nasional 6.000 meter OWS 2015, Edward Farid Wijaya (Suherman – Hello Borneo)
Penajam, helloborneo.com – Edward Farid Wijaya perenang dari Jawa Barat menjadi yang tercepat pada kejuaraan lomba renang lintas perairan terbuka atau “Open Water Swimming” (OWS) 2015 yang digelar di pantai Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (13/6).
Edward Farid Wijaya menjadi pemenang pertama kelas nasional 6.000 meter OWS 2015 kategori putra, dengan catatan waktu 01:19:45,76 detik, disusul posisi kedua Andi Fabian dengan catatan waktu 01:19:49,13 detik, kemudian Gavin Akbar dengan catatan waktu 01:19:49,62 detik menempati poisi ketiga.
Sebelum memenangkan OWS 2015, Edward Farid Wijaya harus mengerahkan tenaga dan kemampuan menaklukkan hantaman ombak di teluk Balikpapan karena sejak menit pertama ditempel ketat dan awal saling kejar dengan Andi Fabian dari DKI Jakarta dan Gavin Akbar Darmawan dari Sekolah Olahraga (SKO) Ragunan, Jakarta.
Sementara kategori putri, kelas nasional 6.000 Meter OWS 2015, juara pertama diraih Asih Setyorini dari SKO Ragunan, Jakarta dengan catatan waktu 01:28:08,91 detik, juara kedua Kaza Nur catatan waktu 01:28:12,23 detik, dan Anisa Fabiola dari DKI jakarta dengan catatan waktu 01:29:30,05 detik menjadi juara ketiga.
Kepala Dinas Perhubungan, Kebudayaan dan Pariwisata (Dishubbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara, Alimuddin menjelaskan, OWS 2015 diikuti 88 peserta, 44 orang diantaranya perenang putra dan 44 perenang putri yang mengikuti kategori nasional 6.000 meter dan kategori umum 2.000 meter.
Sedangkan untuk kategori khusus warga lokal 200 meter diikuti puluhan warga Penajam Paser Utara, baik putra maupun putri. Dan tidak ketinggalan para pejabat Kabupaten Penajam Paser Utara ikut berlomba pada 200 meter tersebut.
“Masing-masing pemenang mendapat hadiah berupa uang tunai dari Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, total hadiah pada OWS 2015 itu Rp200 juta,” kata Alimuddin. (bp/*esa)