Suherman
Penajam, helloborneo.com – Dinas Perhubungan, Kebudayaan dan Pariwisata (Dishubbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, melakukan pengawasan terhadap keberadaan motoris “speed boat” dan kapal kayu atau klotok di bawah umur.
“Kami lakukan pegawasan keberadaan motoris di bawah umur, dengan melalukan pendekatan dengan penyedia jasa “speed boat” dan klotok,” kata Kepala Bidang Perhubungan Laut Dishubbudpar Kabupaten Penajam Paser Utara, Sarjono, di Penajam, Selasa.
“Pengawasan itu untuk keselamatan penumpang serta terkait perlindungan anak, jadi kami memasang spaduk peringatan kepada penyedia jasa dengan mensosialisakan Undang-undang perlindungan anak,” jelasnya.
Sarjono mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan di laut, Dishubbudpar Kabupaten Penajam Paser Utara, akan menyediakan “life jacket” atau jaket keselamatan bagi para pengguna jasa angkutan air yang melalui pelabuhan Penajam Paser Utara.
“Untuk menghindari tarjadinya hal yang tidak diinginkan, kami harap penguna jasa angkutan laut dapat memanfaakan fasiltas berupa jaket keselamatan yang kami sediakan itu,” katanya.
Menurut Sarjono, pengguna jasa angkutan laut diperkirakan tujuh hari sebelum (H -7) lebaran 2015 masih relatif normal, namun untuk mengatasi lonjakan penumpang akan menyediakan cadangan angkutan air agar dapat melayani para penumpang.
“Dishubbudpar selalu mendirikan pos simpatik sampai tujuh hari sesudah (H +7) lebaran setiap tahunnya di pelabuhan fery bekerja sama dengan instansi terkait,” jelasnya.
Dalam mengantisipasi lonjakan penumpang menjelang bulan puasa Ramadan , kata Sarjono, Dishubbudpar meningkatkan pengawasan serta pelayanan untuk kenyamanan dan keamanan para pengguna “speed boat”, klotok serta kapal fery.
Selain itu harga tiket penyeberangan dengan menggunakan klotok dan “speed boat” pada bulan Puadsa Ramadan, tambahnya, tidak mengalami kenaikan, kecuali ada kenaikan harga BBM atau bahan bakar minyak dari pemerintah pusat.
“Tidak ada kenaikan harga tiket, harga tiket penyebrangan manyesuaikan jika ada kenaikan harga BBM,” ujar Sarjono. (bp/*esa)