AH Ari B
Penajam, helloborneo.com – Selama Lebaran Idul Fitri 2015, kata Pelaksana tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Yahya, ada empat peristiwa kebakaran menimpa rumah warga yang ditinggal dalam keadaan kosong.
“Intensitas kebakaran selama lebaran meningkat dari hari-hari sebelumnya, dimana dalam tiga hari empat rumah warga dilalap api karena lupa mematikan kompor gas saat keluar rumah,” ungkap Yahya, di Penajam, Jumat.
Empat peristiwa kebararan tersebut, menurutnya, terjadi di wilayah Kecamatan Sepaku, Babulu dan Kecamatan Penajam, dan intensitas peristiwa kebakaran selama lebaran dibanding hari-hari sebelumnya.
Peningkatan kebakaran di wilayah Penajam Paser Utara selama Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriyah tersebut, lanjutnya, murni faktor kelalaian masyarakat. Masyarakat sering lupa atau tidak sengaja meninggalkan rumah dalam keadaan kompor gas masih menyala.
“Saat lebaran warga yang melakukan silaturahmi ke rumah keluarga atau tetangga lupa mematikan kompor gas yang mengakibatkan terjadinya kebakaran,” ujarnya.
Selain itu warga Penajam Paser Utara, kata Yahya, juga lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap kabel listrik serta barang-barang elektronik, karena seringnya pemadaman listrik bergilir yang dilakukan PLN (perusahaan listrik negara) berisiko menyebabkan arus pendek atau konsleting.
“Pemadaman bergilir yang sering terjadi bisa menyebabkan menyebabkan arus pendek atau konsleting yang bisa menjadi pemicu terjadinya kebakaran, jadi warga harus waspada,” katanya.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, tambah Yahya, akan terus siaga dan melakukan patroli di sejumlah daerah rawan api sebagai antisipasi kebakaran hutan atau lahan. Karena tidak menutup
kemungkinan saat kemarau, ada masyarakat yang membakar lahan atau hutan untuk membuka ladang atau kebun. (bp/*esa)