AH Ari B
Penajam helloborneo.com – Manajemen PT Penajam Prima Coal salah satu perushaan batu bara yang berada di wilayah hulu Sungai Lawe-lawe Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, membantah pembuangan air limbah perusahaan tersebut mencemari sungai sumber air baku Perusahaan Air Minum Daera (PDAM) setempat.
“Pembuangan air limbah kami tidak mencemari sungai Lawe-lawe, seperti yang katakan Badan Lingkungan Hidup (BLH) setempat karena kami belum mengelola pembuangan air limbah dengan baik,” kata Koordinator Lapangan PT PPC, Yani Noor Hidayat, di Penajam, Senin.
PT Penajam Prima Coal, menurutnya, telah mengelola air limbah sesuai dengan ketentuan. Dimana sebelum dialirkan atau dibuang ke sungai, air limbah tersebut terlebih dahulu di tampung dalam kolam kompartemen atau kolam pengendapan.
Dalam kolam kompartemen tersebut, lanjut Yani Noor Hidayat, dilakukan proses ‘treatment’ berupa pengapuran, pemberian alum, aerasi dan perlakuan lainnya terhadap limbah cair sesuai dengan kondisi kandungan limbah sebelum dibuang dialirkan ke sungai.
“Tujuan ‘treatment” itu agar air limbah sebelum dibuang ke sungai menjadi netral sesuai ambang batas baku mutu yang disyaratkan,” jelasnya.
Tingkat keasaman atau pH air dari pembuangan kolam pengendapan tersebut, kata Yani Noor Hidayat, sebesar 8,5, sedangkan kadar keasaman air normal antara 6 sampai 9. Sehingga tidak benar kalau limbah yang mencemari sungai Lawe-lawe berasal dari kolam limbah PT PPC.
PT PPC telah menghentikan operasional sejak 13 Agustus 2015, kata Yani Noor Hkdayat menanggapi terkait rencana Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara akan mengeluarkan surat keputusan (SK) Paksaan untuk menghentikan sementara aktivitas perusahaan tambang di wilayah Sungai Lawe-lawe.
Selain itu PT PPC, tambahnya, juga telah mengajukan izin IPAL (instalasi pengelolaan air limbah) kepada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Penajam Paser Utara sejak tahun 2013 lalu, namun sampai sekarang belum diterbitkan tanpa pemberitahuan yang jelas dari BLH. (bp/*esa)
