1.700 Hektare Sawah di Penajam Terkena Fuso

AH Ari B

 

Penajam, helloborneo.com – Sebanyak 1.700 hektare padi siap panen di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terkena fuso atau gagal panen akibat kemarau panjang yang melanda daerah itu.

Kepala Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluh Petani Kabupaten Penajam Paser Utara, Surito Widarie, di Penajam, Senin, mengungkapkan, sekitar 1.700 hektare sawah mayoritas berada di Kecamatan Babulu terkena fuso, mengakibatkan petani mengalami gagal panen.

Selain 1.700 hektare padi terkena fuso, menurutnya, juga masih ada 1.400 hektare lahan pertanian produktif dan mayoritas berada di Kecamatan Babulu yang mengalami kekeringan dan teracam gagal panen karena musim kemarau yang berkepanjangan yang melanda kawasan itu.

“Hingga Agustus ini terdata 3.000 hetare sawah di wilayah Penajam Paser Utara yang mayoritas berada di Kecamatan Babulu mengalami kekeringan dan 1.700 hektere sawah di antarara dipastikan gagal panen dan 1.400 masih dalam kategori ringan,” jelas Surito Widarie.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, kata dia, akan melakukan penyedotan air sungai Long Kali, Kabupaten Paser, untuk mengairi 1.400 hektare sawah yang masih dalam kondisi kekeringan sehingga dapat megantisipasi meluasnya gagal panen.

“Pemerintah akan menyedot air sungai Long Kali untuk antisipasi agar fuso tidak meluas, dan petani yang berada jauh dari sumber air tidak memaksakan untuk menanam padi,” kata Surito Widarie.

Meskipun risiko gagal panen di Kabupaten Penajam Paser Utara semakin meningkat, tambah dia, persediaan beras di Penajam Paser Utara dipastikan masih mencukupi. Karena berdasarkan perhitungan kebutuhan beras masyarakat dengan persediaan beras di gudang penyimpanan Bulog masih terdapat surplus 4.500 ton sampai dengan akhir Desember 2015. (bp/*esa)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.