AH Ari B

Kepala Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Penajam Paser Utara, Surito Widarie (Dika – Hello Borneo)
Penajam, helloborneo.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menjamin tidak akan terjadi kerawanan pangan, walapun sejumlah tanaman padi di daerah itu mengalami gagal panen atau fuso.
Kepala Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Penajam Paser Utara Surito Widarie, dihubungi di Penajam, Senin mengatakan, daerah itu tidak akan mengalami kekurangan pangan karena masih memiliki cadangan beras yang mencukupi kebutuhan masyarakat.
“Panen musim gadu atau musim tanam kedua tahun ini (2015) mencapai 3.000 ton, jadi kebutuhan beras dipastikan tidak mengalami kekurangan,” jelasnya.
“Jadi kekeringan yang melanda sejumlah daerah penghasil beras di wilayah Penajam Paser Utara, tidak akan berpengaruh terhadap persediaan beras,” kata Surito Widarie.
Hasil panen pada muism tanam kedua tahun 2015, menurutnya, masih mencukupi untuk kebutuhan beras masyarakat, dimana berdasarkan evaluasi terakhir persediaan beras di gudang Bulog ada sekisar 2.500 ton beras.
“Masih ada sisa hasil panen musim gadu yang tersimpan di gudang Bulog mencapai 2.500 ton beras, jadi masih mencukupi,” ujar Surito Widarie.
Selain itu Kabupaten Penajam Paser Utara, kata dia, juga memiliki cadangan beras yang mencukupi dari hasil panen 2014 lalu, sehingga dapat dipastikan kemarau panjang yang terjadi saat ini tidak berpengaruh banyak terhadap kondisi persediaan beras.
“Pada 2014, produksi beras di Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai 46 ribu ton dan jumlah itu sudah dapat mencukupi kebutuhan pangan masyarakat di daerah ini yang kami prediksi kebutuhannya mencapai 18 ribu ton per tahun,” ungkap Surito Widarie.
Berdasarkan produktivitas tersebut yambah Surito Widarie, pada 2014, produksi beras yang dihasilkan para petani di Kabupaten Penajam Paser Utara mengalami surplus sekitar 28 ribu ton, setelah dikurangi kebutuhan pangan masyarakat. (bp/*esa)