Kemenhub Setujui “Clearence” Jembatan Penajam-Balikpapan

AH Ari B – Suherman

 

Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar (AH Ari B - Hello Borneo)

Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar (AH Ari B – Hello Borneo)

Penajam helloborneo.com – “Clearance” atau tinggi ruang bebas jembatan penghubung Penajam -Balikpapan setinggi 50 meter dari permukaan air laut tertinggi, kata Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Yusran Aspar sudah disetujui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia.

“Usulan tinggi ruang bebas jembatan teluk Balikpapan yang menghubungkan Nipah-nipah, Penajam Paser Utara dan Melawai, Kota Balikpapan setinggi 50 meter dari permukaan air laut tertinggi sudah disetejui Kemenhub,” ungkap Bupati Yusran Aspar di Penajam, Kamis.

Pemerintah Kabupaten Paser Utara, kata bupati, selanjutnya akan melakukan pertenuan pertemuan dengan PT Waskita Karya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kota Balikpapan, sebagai konsorsium untuk membicarakan sistem pembiayan pembangunan jembatan penghubung Penajam-Balikpapan tersebut.

“Adanya informasi izin atau persetujuan dari Kemenhub itu akan mempermudah pembuatan izin pemanfaatan ruang di provinsi. Saya optimistis pembangunan jembatan penghubung itu dapat segera terealisasi,” kata Yusran Aspar.

Pembangunan jembatan Teluk Balikpapan tersebut, menurut bupati, membutuhkan waktu yang cukup lama karena pembangunan jembatan penghubung Penajam-Balikpapan itu merupakan proyek besar yang menelan biaya sekisar Rp5,5 triliun.

“Pengerjaan proyek besar itu tidak bisa dilakukan dengan sekejap, Surabaya saja membangun jembatan Suramadu membutuhkan waktu hampir 20 tahun,” ujar Yusran Aspar.

“Dalam proses persiapan pembangunan jembatan penghubung Penajam-Balikpapanitu, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara tidak mengeluarkan uang sedikit pun dari APBD, kami, kami hanya memanfaatkan semua potensi yang ada ,” jelasnya.

Pembangunan jembatan penghubung Penajam-Balikpapan, lanjut Yusran Aspar, merupakan tanggung jawab pemerintah daerah untuk memberikan yang terbaik sehingga diharapkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dapat terus meningkat.

Bupati yakin keberadaan jembatan penghubung Penajam-Balikpapan tersebut, dapat menjadi solusi untuk menekan tingginya inflasi, karena untuk pemenuhan persediaan kebutuhan pokok di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kota Balikpapan saat ini masih bergantung pada kondisi laut. (bp/*esa)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.