Suherman

Bupati Penajam Paser Utara meyerahkan dana hibah kepada MUI kabupaten dan kecamatan (Suherman – Hello Borneo)
Penajam, helloborneo.com – Peran Majelis Ulama Indonesia (MUI) sangat diperlukan untuk memerangi penyakit sosial yang sering timbul di masyarakat, kata Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Yusran Aspar pada penyerahan dana hibah kepada MUI kabupaten dan kecamatan.
“Saat ini, berbagai penyakit sosial kerap timbul dalam lingkungan masyarakat, seperti kenakalan remaja, pergaulan bebas, narkoba dan sebagainya. Untuk mengatasi itu, peran MUI sangat diperlukan,” jelas Yusran Aspar, di Penajam, Selasa.
Penyakit sosial tersebut lanjutnya, merupakan fenomena yang kerap terjadi di masyarakat dan untuk menghindari atau memerangi fenomena itu peran MUI harus lebih ditingkatkan lagi, baik dengan melakukan bimbingan maupun kegiatan yang langsung menyentuh ke masyarakat.
Menurut Yusran Aspar, pembangunan daerah bukan hanya pembangunan fisik, namun pembangunan non fisik juga sangat perlu dilakukan. Salah satunya adalah membangun karakter bangsa melalui kehidupan masyarakat yang berahlak mulia.
“Peran MUI sebagai penyampai dakwah atau perpanjangan tangan nilai-nilai agama kepada masyarakat khususnya di wilayah Penajam Paser Utara harus lebih ditingkatkan,” ujarnya
Sementara Ketua MUI Kabupaten Penajam Paser Utara, Rifai Remba mengungkapkan, untuk meningkatkan nilai-nilai keagamaan di lingkungan masyarakat, selama ini MUI telah melaksanakan berbagai kegiatan keagamaan maupun motivasi baik melalui mimbar dakwah serta majelis taklim.
“Jika bapak bupati menginginkan peran MUI lebih intensif, kami akan lebih meningkatkan kegiatan keagamaan dalam lingkungan masyarakat sesuai ruang lingkup MUI,” jelasnya.
MUI Kabupaten Penajam Paser Utara, tambah Rifai Remba, akan melakukan sosialisasi di lingkungan masyarakat dengan melibatkan langsung masyarakat, khususnya muda-mudi di wilayah Penajam Paser Utara.
“Kami akan tingkatkan hisbu takrib, jamaah tablik dan salaffi yang merupakan perwakilan pemuda NU dan Muhammadiyah untuk menyatukan prsepsi dalam berdakwah,” katanya. (bp/*esa)