Suherman
Penajam, helloborneo.com – Suraji, petani Desa Bangun Mulyo, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, meminta pemerintah daerah lebih serius memperhatikan pembangunan di bidang pertanian.
“Saya minta pemerintah daerah serius perhatikan dan dahulukan pertanian daripada pariwisata, karena saya bisa hasilkan sekitar enam ton padi setiap kali panen,” kata Suraji dihadapan Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar pada acara Temu Warga Benuo Taka di Kelurahan Waru, Kecamatan Waru, Kamis.
Suraji berharap, pada 2016 Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, melakukan perbaikan terhadap 14 titik drainase di Kecamatan Waru yang kondisinya sudah rusak sehingga aliran air dari Bendungan Waru ke Kelurahan Waru tidak maksimal.
“Air dari Bendungan Waru mengalir ke dua arah yaitu, ke Kelurahan Sesulu dan Kelurahan Waru, dan aliran air yang ke Kelurahan Waru tidak lancar,” jelasnya.
“Tolong kami pak, ini harus jadi perhatian serius dari pemerintah daerah karena mata pencaharian saya hanya dari bertani,” ujar Suraji.
Keluhan yang sama juga disampaikan Suciati yang meminta pemerintah daerah memperhatikan permasalahan pengairan untuk lahan pertanian, karena sawah sangat membutuhkan air, terutama pada saat musim kemarau.
“Pada musim kemarau kami masih bisa penen sekitar 50 persen dengan memaksimalkan air dari Dam atau bendungan. Jangan Pariwisata dulu, Kami minta irigasi jadi skala prioritas pada tahun depan,” katanya.
“Air dari Dam itu tidak langsung ke areal lahan persawahan karena harus dilewatkan ke Sungai Cutek, tapi aliran airnya tidak maksimal banyak terbuang karena irigasinya kurang baik,” jelasnya.
Sementara menanggapi keluhan para petani tersebut, Bupati Yusran Aspar meminta, SKPD (satuan kerja perangkat daerah) terkait melihat kondisi pertanian itu dan segera melakukan tindak lanjut untuk membenahi permasalahan pertanian yang terjadi.
“Saya minta SKPD terkait Jangan hanya melihat-lihat saja, tapi harus ada tindak lanjut sehingga masyarakat tidak kesal,” tegas bupati. (bp/*esa)