Rapal JKN
Tana Paser, helloborneo.com – Meningkatnya minat pembaca buku di Perpustakaan Daerah Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, tak diimbangi dengan sarana dan prasarana pendukung. Kondisi buku rusak, serta kurangnya persediaan buku yang ada, hal ini membuat Perpustakaan Daerah merasa jadi anak tiri.
Perpustakaan Daerah sudah sering mengajukan anggaran, namun tak ada dana segar yang mengalir. Sehingga Perpustakaan Daerah jadi anak tiri oleh Pemda Paser, yang tak memberikan perhatian.
Kepala Perpustakaan Daerah Tanah Grogot Sukma Wati mengatakan, selama satu tahun terakhir ini Perpustakaan Daerah tidak memiliki fasilitas yang memadai.
“Cukup memprihatinkan, karena buku dan fasilitas yang disediakan kurang lengkap. Buku sudah tak layak masih disusun pada rak buku, karena tidak adanya prasarana penggantian buku baru,” kata Sukma.
Sukma menyatakan saat ini ada 61.180 buku yang ada, namun 50 persen lebih sudah tak layak untuk dibaca. Sukma juga mengatakan, pihaknya telah mengajukan dana kepada Pemerintah Daerah agar buku yang tidak layak dapat diganti dengan buku baru, namun hingga saat ini Pemerintah Daerah tidak memberikan dana.
Padahal banyak penerbit buku yang datang dan menawarkan buku baru. Mengingat dana tidak mendukung untuk memperbaharui buku dan menambah buku, pihaknya hanya memanfaatkan buku yang ada.
“Kami sudah mengajukan anggaran, namun sampai saat ini tak ada yang kami terima,” terang Sukma.
”Harapan kami agar Pemerintah Daerah lebih peduli hal ini, karena dengan tidak adanya kepedulian, Perpustakaan Daerah tidak akan maju seperti perpustakaan di daerah lain,” tutup Sukma. (rol/*esa)