DPP Penajam Kembalikan Rp800 Juta Dana Budidaya Kedelai

AH Ari B

 

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, Bambang Marjuki (Dika - Hello Borneo))

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, Bambang Marjuki (Dika – Hello Borneo)

Penajam helloborneo.com – Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengembalikan dana pengembangan budidaya kedelai sekisar Rp800 juta karena pencairan dana tersebut dari pemerintah pusat terlambat.

“Kami terpaksa kembalikan anggaran sekisar Rp800 juta dari APBN Perubahan 2015 untuk pegembangan budidaya kedelai kepada pemerintah pusat, karena terlambat dicairkan dan bertepatan muism kemarau,” jelas Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, Bambang Marjuki saat dihubungi di Penajam, Selasa.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, mengajukan dana pengembangan budidaya kedelai tersebut pada bulan Juni, namun dana tersebut baru dicairkan pemerintah pusat kepada masing-masing kelomok tani pada akhir Agustus 2015.

“Kami tidak berani lanjutkan pengembangan budidaya kedelai itu, selain waktunya yang tidak cukup juga terkendala sumber air karena musim kemarau,” ujar Bambang Marjuki.

Pencairan dana budidaya kedelai dari pemerintah pusat untuk luasan lahan sekitar 400 hektare di Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut lanjutnya, bertepatan dengan musim kemarau sehingga dkhawatirkan, apabila pengembangan budidaya kedelai dilanjutkan akan gagal karena kekurangan air.

Sebelumnya pemerintah pusat kata Bambang Marjuki, juga mengucurkan dana pengembangan budidaya kedelai sekisar Rp190 juga dari APBN untuk 100 hektare lahan dan menghasilkan sekitar 1,7 ton kedelai.

“Cukup berhasil budidaya kefelai di wilayah Penajam Paser Utara pada 100 hektare lahan, tapi pada saat akan dilakukan di lahan yang lebih luas terkendala waktu dan kondisi alam yang kurang mendukung,” jelasnya.

Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, tambah Bambang Marjuki, akan mengusulkan kembali anggaran pengembangan budidaya kedelai tersebutpada 2016, untuk membantu masyarakat petani di Kecamatan Babulu, terutama yang kesulitan irigasi. (bp/*esa)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.