Masyarakat Penajam harus Kreatif Buka Peluang Usaha

Subur Priono – Humas Setkab Penajam Paser Utara

 

Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar (Suherman _ Hello Borneo)

Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar (Suherman _ Hello Borneo)

Penajam, helloborneo.com – Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Yusran Aspar minta masyarakat tidak bergantung pada komoditas sumber daya alam mentah, tetapi lebih kreatif membuka peluang usaha dengan berbasis industri hilir atau pengolahan produk menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah.

Bupati Yusran Aspar di Penajam, Rabu, mengatakan Provinsi Kalimantan Timur, termasuk Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan daerah penghasil berbagai kekayaan alam, seperti batu bara, kayu, gas, pertanian dan perikanan, yang sebagian besar masih dijual dalam bentuk mentah.

Ketika kekayaan alam mulai berkurang dan persaingan bisnis kian tinggi, menurut Yusran Aspar, masyarakat dituntut harus lebih kreatif dalam mengelola sumber daya alam yang ada tersebut. Dalam artian, perekonomian harus lebih berbasis industri hilir atau berupa barang jadi yang memiliki nilai tambah.

“Sudah saatnya masyarakat harus lebih kreatif dan inovatif dalam membuka peluang usaha. Misalkan mereka seorang petani singkong, bila selama ini menjual hasil kebun berupa singkong, ke depan dapat dikembangkan menjadi olahan bahan makanan lainnya seperti aneka keripik dan lainnya,” katanya.

Begitu juga pengelola usaha berskala besar kata Yusran Aspar, juga diharapkan mampu melakukan inovasi demi kemajuan daerah, dengan memberdayakan perekonomian berbasis hilir.

Bupati menyatakan saat ini APBD sebagian besar daerah di Provinsi Kaltim sedang mengalami penurunan yang signifikan, termasuk juga Kabupaten Penajam Paser Utara.

Kondisi itu salah satunya menurut Yusran Aspar, disebabkan turunnya harga minyak dan gas bumi di pasar global, sehingga berdampak pada bagi hasil daerah dari pemerintah pusat.

“Hal itu sangat berdampak pada pembangunan di daerah. Bisa dikatakan saat ini Kaltim, termasuk Penajam Paser Utara sedang mengalami keterpurukan,” jelasnya.

Berbagai inovasi dan terobosan lanjut Yusran Aspar, harus dilakukan oleh pemerintah daerah, termasuk masyarakat dan swasta berperan aktif dalam mengelola sumber daya alam yang ada di lingkungannya, sehingga dapat menciptakan peluang usaha baru.

“Bila selama ini kita hanya menjual hasil perikanan, seperti ikan bandeng, kepiting dan rumput laut, mulai saat ini hasil perikanan tersebut dapat diolah menjadi produk jadi seperti aneka makanan, kosmetik, atau bumbu. Begitu juga hasil-hasil lain yang dapat diolah menjadi produk jadi, sehingga masyarakat mendapatkan penghasilan lebih,” jelasnya.

Pemerintah daerah tambah Yusran Aspar, tidak tinggal diam dan melakukan berbagai terobosan untuk mengatasi keterpurukan, seperti membuka kran investasi sebesar-besarnya untuk masuk ke daerah dan salah satunya melalui pengembangan Kawasan Industri Buluminung.

“Di Kawasan Industri Buluminung telah masuk beberapa investasi besar bernilai triliunan rupiah, antara proyek kereta api Borneo, techno park, pabrik kertas, galangan kapal, dan pelabuhan CPO. Semua itu dipastikan dapat meningkatkan pendapatan daerah,” jelasnya. (adv/bp/*esa)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.