AH Ari B

Kasat Reskrim Polres Penajam Paser Utara, Ajun Komisaris Cheery Sinta Simamora (AH Ari B – Hello Borneo)
Penajam, helloborneo.com – Seorang siswi SMK di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, diduga nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri karena depresi atau tertekan atas perceraian orang tuanya.
“Pelaku bunuh diri bernama Sultiana (17) itu ditemukan seorang warga yang hendak pulang dari berkebun, Jumat (15/1) sekitar pukul 16.50 Wita , saat itu kondisinya sudah tewas tergantung disebuah pohon jambu monyet,” ungkap Kasat Reskrim Polres Penajam Paser Utara, Ajun Komisaris Cheery Sinta Simamora, saat dikonfirmasi, di Penajam, Jumat.
Jenazah anak kedua dari enam bersaudara tersebut lanjut dia, ditemukan dipekarangan rumah di RT 2 Desa Sesulu, Kecamatan Waru, mengenakan pakaian atas berwarna merah muda, jaket berwarna biru dan celana training berwarna dasar hitam.
“Sultiana diduga mengakhiri hidupnya sepulang dari sekolah dengan cara gantung diri menggunakan sepotong kain celana. Remaja putri itu diduga nekad bunuh diri akibat tertekan setelah kedua orang tuanya bercerai,” jelasnya.
“Keterangan dari salah satu guru, sikap Sultiana berubah drastis menjadi pemurung sejak masih duduk di kelas dua SMK,” ujar Cheery Sinta Simamora.
Menurutnya, kejadian tersebut diduga murni bunuh diri, karena dari hasil otopsi tidak ditemukan tanda-tanda bekas luka di tubuh Sultiana. Dugaan diperkuat dengan ditemukannya sepucuk surat di saku celana pelaku bunuh diri tersebut.
“Isi surat yang ditemukan itu, Sultiana meminta maaf dan berpamitan kepada kedua orang tuanya dan meminta agar tidak dicari,” kata Cheery Sinta Simamora. (bp/*esa)