Suherman
Penajam, helloborneo.com – Wakil Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Mustaqim MZ menghadiri perayaan Natal bersama pegawai di lingkungan RSUD (rumah sakit umum daerah) dan Polres setempat.
Pada perayaan Natal bersama yang digelar di aula RSUD Kabupaten Penajam Paser Utara, Jumat, Wabup Mustaqim meminta umat Kristiani memahami makna dari nilai empat pilar kebangsaan yakni, Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara dan Ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Menurut Mustaqim nilai empat pilar yang sudah mulai bergeser, menjadi salah satu penyebabkan nilai agama dan nilai keakraban sosial mengendur atau melemah sehingga idealisme yang ingin memecah belah NKRI bisa menyusup melalui kemajuan ilmu teknologi dan informasi.
“Ancaman teror dan konflik antar suku yang kerap terjadi, diakibatkan idealisme yang berlebihan dan sebagai bangsa yang plural, kesalahan pemahaman itu tentu saja sangat mengkhawatirkan bagi kehidupan umat beragama,” jelasnya.
Mustaqim menjelaskan, Pencetus NKRI telah menempatkan Pancasila sebagai dasar untuk menyatukan beragam agama, ras, suku dan bahasa, pemahanan terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam empat pilar negara harus selalu ditumbuhkembangkan dalam mewujudkan cita-cita masa depan Indonesia.
“Sebagai dasar negara, Pancasila menjunjung kebersamaan dan musyawarah untuk mufakat agar lebih dikedepankan lagi sebagai upaya meminimalkan terjadinya gesekan dan konflik antar umat beragama,” tegasnya.
Koordinantor Jemaat GPIB Kabupaten Penajam Paser Utara, Jense Grace Makisurat mengatakan, sebagai Keluarga Allah, umat kristiani dituntut untuk saling menolong, saling mengingatkan dan mampu menjadi lilin yang menerangi sesama umat.
Perayaan Natal bersama antara pegawai RSUD dan Polres Penajam Paser Utara yang bertema Damai Natal mari tumbuhkan kebersamaan untuk melayani, perduli dan mengasihi sebagai satu keluarga Allah tersebut tambahnya, relevan dalam tugas dan tanggung jawab sebagai pengayom dan pelayanan masyarakat.
“Dengan semangat natal akan kita tumbuhkan kebersamaan dalam memelihara kerukunan umat beragama sebagai pengayom dan pelayanan masyarakat,” jelas Grace Makirurat. (bp/*esa)