11 Bulan, Pekerja Tambang Tak Jelas Dibunuh atau Bunuh Diri?

MR Saputra 

Ilustrasi. (Dha - Hello Borneo)

Ilustrasi. (Dha – Hello Borneo)

Samarinda, helloborneo.com – Sudah 11 bulan pekerja tambang emas di Nunukan, Kalimantan Timur, Ryaswanta Rombe Pemangin (24) warga Jalan Mangkupalas, Samarinda Seberang. Ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di Mess milik perusahaannya. 

Tidak ada masalah yang rumit yang dialami oleh Ryas menurut keterangan keluarganya. Terakhir kali keluarga mencoba menghubungi dia hanya meminta dibelikan tiket pulang. Keluarganya pun berencana menjenguk pria yang berencana operasi pita suara itu.  

Namun sebelum keluarga sempat menemuinya, Office Boy (OB) terlebih dahulu menemui jasad Ryas dengan kondisi bersimbah darah. Sebelum kejadian OB sempat berbicara berdua dengan Ryas, lalu keesokannya dia terlihat sibuk mengurus Truk dam. Keesokan harinya, pukul 20.00 Ryas sudah tak bernyawa. OB itu biasa bercengkrama dengan Ryas setiap hari, dia berniat mengambil pakaian untuk di laundry ke mess. Saat dia masuk, Ryas sudah ditemukan tewas dengan luka di leher, kedua tangan (urat nadi), di dada dan pundak. Korban ditemukan sedang memegang cutter ditangannya.

Berdasarkan keterangan dokter yang mengautopsi, luka dari tubuh Ryas sudah sembuh. “Lukanya sudah sembuh, sudah dijahit. Waktu di Nunukan sempat dijahit di rumah sakit,” pungkasnya.

Menurut keterangan paman korban, Yesayah (45) Ryas sempat ingin berobat pita suara ke Rumah Sakit Umum (RSU) Nunukan. Dan sempat ngobrol dengan ayahnya. Tidak ada keanehan atau kesedihan. Dia hanya sempat minta dibelikan tiket untuk pulang ke samarinda. Namun pihaknya yakin berdasarkan dari luka yang dilihat, Ryas merupakan korban pembunuhan.

“Tidak mungkin Ryas bunuh diri, dari apa yang kami lihat untuk luka di sekujur tubuhnya. Seperti tangannya, itu bukan irisan tetapi seperti terpotong,” paparnya.

Sementara ketika disinggung mengenai kemungkinan pelaku pembunuhan Ryas, dia tampak bingung. “Kami hanya menyerahkan ini pada penyidik, tapi kami menduga ini merupakan pembunuhan,” pungkasnya. (rol)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.