AH Ari B

Upaya penanganan penggalian dan membonglar batu bara yang terbakar oleh BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara dan UPT PU Kecamatan Babulu agar tidak menimbulkan asap (AH Ari B – Hello Borneo)
Penajam, helloborneo.com – Sekitar 60 warga di RT 029 Desa Babulu Darat, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengalami gangguan pernafasan dan terserang muntaber akibat batu bara di bawah tanah di terbakar.
“Sudah hampir tiga bulan ini, kami mencium bau kurang sedap dari asap yang muncul dari bawah tanah sehingga puluhan warga mengalami sesak nafas dan muntaber secara tiba-tiba,” kata salah seorang warga RT 029 Desa Babulu Darat, Aco, Senin.
Menurut Camat Babulu, Andi Trisaldy, terbakarnya batu bara di bawah tanah tersebut, terjadi di sekitar Jalan Provinsi kilometer 59 Kecamatan Babulu, sehingga asap dari terbakarnya batu bara itu meyerang warga diradius 350 meter.
“Warga di RT 029 Desa Babulu Darat yang sesak nafas dan muntaber sampai dengan Minggu (21/2), tercatat sekitar 60 orang,” jelasnya.
Kecamatan Babulu lanjut Andi Trisaldy, telah menurunkan tim medis dari Puskesmas Penajam untuk melakukan pengecekan kesehatan, termasuk membagikan masker secara gratis kepada masyarakat di sekitar lokasi terbakarnya batu bara tersebut.
Sementara Kepala Badab Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Andi Dahrul mengatakan, telah melakukan upaya penanganan penggalian dan membonglar batu bara yang terbakar tersebut agar tidak menimbulkan asap.
“Kami lakukan upaya penanggulangan itu bersama UPT PU (unit pelaksana teknis pekerjaan umum) Kecamatan Babulu,” katanya. (bp/*esa)