AH Ari B
Wakil Bupati Penajam Paser Utara, Mustaqim MZ menghadiri kegiatan Sosialisasi Optimalisasi Pengumpulan Zakat Dalam Rangka Pelaksanaan Pengelolaan Zakat (AH Ari B – Hello Borneo)
Penajam, helloborneo.com – Para pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, diimbau menyalurkan zakatnya melalui Badan amil Zakat Nasional agar pengelolaannya terkoordinasi dengan baik.
Imbauan tersebut disampaikan Wakil Bupati Penajam Paser Utara, Mustaqim MZ pada kegiatan Sosialisasi Optimalisasi Pengumpulan Zakat Dalam Rangka Pelaksanaan Pengelolaan Zakat, di aula lantai 1 Kantor Bupati, Kamis.
Penyaluran zakat melalui Baznas itu mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2014 tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat bagi Pegawai di Lingkungan Lembaga Pemerintahan melalui Badan Amil Zakat (BAZ).
“Mengacu Instruksi Presiden itu, kami mengimbau kepada seluruh pegawai atau jajaran pejabat di lingkungan pemerintah kabupaten untuk melaksanakan pembayaran zakat melalui Baznas Kabupaten Penajam Paser Utara,” kata Mustaqim.
Terkait dengan laporan Baznas Kabupaten Penajam Paser Utara, yang menyebutkan sebanyak tujuh SKPD (satuan kerja perangkat daerah) belum menyetorkan zakat profesi, Mustaqim mengatakan, kemungkinan lupa disetor karena biasanya pembayaran zakat profesi dipotong langsung dari gaji pejabat atau pegawai.
“Pembayaran zakat penghasilan biasanya langsung dipotong langsung dari gaji per bulan setiap pegawai atau pejabat, kami minta Baznas melakukan pengecekan kembali,” katanya.
Mustaqim meminta seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, menjadi contoh atau tauladan bagi masyarakat dalam kewajiban pembayaran zakat.
“Zakat hukumnya wajib dikeluarkan umat muslim, karena bukan hanya untuk menolong orang kurang mampu. Tetapi yang lebih penting agar manusia lebih tinggi nilainya daripada harta,” ujarnya.
Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Penajam Paser Utara, menargetkan mampu mengumpulkan perolehan zakat sebesar Rp4 miliar hingga akhir 2016, atau meningkat dua kali lipat dari target 2015 yang hanya Rp2 miliar. (adv/bp/*esa)
