Bagus Purwa
Balikpapan, helloborneo.com – Legislator yang juga sebagai Ketua DPRD Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Abdulloh memperkirakan, pelaksanaan proyek fisik di daerah itu akan mulai dilaksanakan Mei 2016.
“Persoalan defisit anggaran adalah implikasi dari defisit APBN, jadi bukan saja berdampak pengurangan dana bagi hasil, tapi juga pengurangan DAK (dana alokasi khusus),” kata Abdulloh saat dihubungi helloborneo.com di Balikpapan, Jumat.
“Pemotongan anggaran juga terjadi pada biaya proyek atau SKPD (satuan perangkat keja daerah) yang mendapat bantuan dari DAK,” ujarnya.
Dengan pengurangan anggaran tersebut, lanjut Abdulloh, Pemerintah Kota Balikpapan, mengurangi anggaran infrastruktur pada Dinas Pekerjaan Umum mencapai 50 persen.
“Pengurangan DAK 10 persen itu, membuat SKPD yang anggarannya ada bantuan dari DAK harus melakukan revisi, ini kerjaan tambahan lagi,” ucapnya.
Sehingga semua usulan yang sudah dimasukan menurut Abdulloh, belum bisa dilaksanakan karena ada pengurangan anggaran tersebut, dan diperkirakan proyek fisik baru bisa dilaksanakan pada Mei 2016.
“Pengurangan anggaran dan revisi anggaran yang dilakukan SKPD membuat pelaksanaan proyek fisik jadi terhambat,” jelas politikus dari Partai Golkar tersebut. (bp/*rol)