AH Ari B
Penajam, helloborneo.com – Masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, diminta bersabar dengan kondisi keuangan daerah setempat yang sedang mengalami defisit, akibat pendapatan menurun.
“Kami minta masyakat lebih bersabar dengan kondisi kas daerah yang semakin merosot, akibat penurunan dana bagi hasil sektor minyak dan gas bumi dari pemerintah pusat,” ujar Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar, saat dihubungi helloborneo.com di Penajam, Kamis.
Empat mesin penggerak ekonomi pembangunan di Kabupaten Penajam Paser Utara, yakni minyak dan gas bumi, batu bara, kelapa sawit dan pembiayaan pemerintah melalui APBD provinsi dan APBN sedang mengalami penurunan yang signifikan.
“Kondisi keuangan daerah saat ini tidak menguntungkan bagi potensi pendapatan untuk pembangunan daerah,” kata Yusran Aspar.
Dengan kondisi tersebut lanjut bupati, pemerintah daerah dituntut untuk lebih bijaksana memanfaatkan anggaran yang tersedia.
Sejumlah kegiatan belanja dan pembangunan menurut Yusran Aspar, terpaksa harus ditunda agar tidak semakin membebani kas pemerintah daerah.
Bupati meminta masyarakat dapat memahami dan tidak beranggapan pemerintah daerah tidak bekerja, karena rencana pembangunan tidak bisa berjalan optimal seperti sebelumnya.
Yusran Aspar menjelaskan rencana kegiatan belanja dan pembangunan akan dirasionalisasi berdasarkan skala prioritas untuk kepentingan masyarakat.
APBD Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2016 mengalami defisit sekitar Rp393 miliar sebagai imbas menurunnya peneriman dana transfer serta bagi hasil minyak dan gas bumi dari pemerintah pusat.
Dibanding dengan APBD murni 2016 yang mencapai Rp1,4 triliun lanjut Tohar, APBD Perubahan 2016 mengalami penurunan menjadi Rp1,1 trilun.
Sementara pada 2017, kekuatan APBD Kabupaten Penajam Paser Utara diperkirakan juga mengalami penurunan sekitar Rp400 miliar menjadi lebih kurang Rp1,03 triliun. (adv/bp/*rol)