Pelestarian Mangrove Kampung Baru Minim Perhatian Pemerintah

MR Saputra

 

Kondisi jembatan bambu yang dibangun KUW Bina Bersama Kelurahan Kampung Baru. (MR Saputra - Hello Borneo)

Kondisi jembatan bambu yang dibangun KUW Bina Bersama Kelurahan Kampung Baru. (MR Saputra – Hello Borneo)

Penajam, helloborneo.com – Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, memiliki potensi kekayaan wisata alam yang sangat besar, seperti mangrove salah satunya. Namun sangat disayangkan minimnya perhatian pemerintah menjadi kendala, bagi masyarakat yang menekuni dan melakukan pelestarian terhadap mangrove di kawasan pesisir.

Seperti yang dialami Kelompok Usaha Wanita (KUW), Bina Bersama, Kelurahan Kampung Baru, yang sudah sejak tahun 2000 melakukan pelestarian mangrove tak pernah mendapatkan perhatian dan pemerintah, bahkan untuk membangun jembatan, pihaknya harus melakukan secara swadaya.

“Saat ini kami punya jembatan, yang secara swadaya kami buat dengan mengunakan bambu, sejak 2014 lalu. Namun kondisinya saat ini sudah sangat tidak memungkinkan lagi,” terang Ketua KUW Bina Bersama, Siti Ruqiyah yang dikonfirmasi di Sabtu pagi.

Oleh sebab itu pihaknya sangat berharap, adanya bantuan dan perhatian dari pemerintah daerah. Pasalnya selama ini jembatan tersebut sangat vital fungsinya, dimana pihaknya manfaatkan sebagai sarana pemantauan dan pembibitan di kawasan pelestarian mangrove, di Kampung Baru, khususnya di RT 1.

“Saat ini kami hanya bisa berharap adanya sedikit perhatian, minimal dilakukannya perbaikan jembatan yang lebih layak, agar kami bisa secara maksimal melakukan pembibitan maupun pengawasan terhadap mangrove,” harapnya.

Sedangkan unsur pemerintahan Kelurahan Kampung Baru yang dikonfirmasi mengatakan sudah berupaya untuk ikut membantu, namun keterbatasan anggaran menjadi kendala.

OKasi Tata Pemerintahan, Kelurahan Kampung Baru, Acmad Fitriady mengatakan, pihaknya akan ikut mendorong, agar pemerintah kabupaten, khususnya dinas terkait ikut membantu satu-satunya kelompok yang melakukan pelestarian mangrove tersebut.

“Kami memang tidak bisa berbuat banyak, namun kami tetap berupaya membantu kelompon KUW ini. Kami juga akan ikut mendorong pemerintah untuk bisa ikut serta memberikan perhatian dan bantuan,” ujar Acmad Fitriady. (adv/mrs/rol)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.