Iskandar – Humas Setkab Penajam Paser Utara
Penajam, helloborneo.com – Kantor Keluarga Berencana dan Pemberdayan Perempuan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menggelar Sarasehan dan Diskusi Integrasi Kampung Keluraga Berencana dengan Mitra Kerja, di Kampung KB Kelurahan Penajam, Senin.
Kegiatan tersebut juga bekerja sama dengan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN Provinsi dan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur.
“Kampung Keluarga Berencana (KB) program revolusi mental berbasis keluarga untuk membangun karakter bangsa, jadi diharapkan kampung KB ada di seluruh desa,” kata Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Habring saat membuka kegiatan tersebut.
Dengan adanya kampung KB lanjut dia, manfaat dan program KB dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama di wilayah kategori tidak mampu, padat penduduk, terpencil.
“Pelaksanaan program KB saat ini di fokuskan pada masyarakat yang tidak mampu dan tidak punya akses terhadap fasilitas kesehatan,” ujar Habring.
Pada kesempatan itu Kepala Kantor KB-PP Kabupaten Penajam Paser Utara Siti Aminah menegaskan, sesuai arahan dan kebijakan pembangunan nasional pemerintah pusat periode 2015-2019 BKKBN diminta menyukseskan agenda prioritas pembangunan yaitu Nawacita.
Ia menjelaskanm BKKN telah melakukan program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga di seluruh tingkatan wilayah dengan pembentukan kampung KB.
“Kampung KB adalah inovasi strategis untuk dapat mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) secara utuh di lapangan,” kata Siti Aminah.
Menurut dia, kampung KB dapat membentuk miniature pelaksanaan program KKBPK secara utuh yang melibatkan seluruh komponen di BKKBN yang bersinergi dengan kementerian, kelembagaan, mitra kerja dan instansi terkait serta “stake holder”.
Kampung KB sudah dicanangkan pada 2 Februari 2016 di Kayuapi, Kecamatan Penajam tersebut merupakan yang pertama di Kalimantan Timur, dan sudah berjalan selama delapan bulan dengan kegiatan bina keluarga balita, bina keluarga lansia, bina keluarga remaja dan kelompok-kelompok kegiatan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera atau UPPKS.
Kegiatan lainnya yakni pengajian serta program bank sampah, sampah dikelola dengan pemilahan kemudian ditimbang dan dijual sehingga memiliki nilai ekonomis. (adv/bp/*rol)