AH Ari B
Kepala Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara, Joko Dwi Fetrianto (AH Ari B – Hello Borneo)
Penajam, helloborneo.com – Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, berharap bendung gerak Sungai Talake dapat segera dibangun untuk mendukung terwujudnya kemandirian pangan di wilayah Kalimantan Timur.
Kepala Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara Joko Dwi Fetrianto, saat ditemui helloborneo.com di Penajam, Rabu, mengatakan, Kabupaten Penajam Paser Utara sudah memenuhi mandiri pangan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat setempat.
“Hasil produksi pertanian di wilayah Penajam Paser Utara sudah mencukupi untuk kebutuhan pangan seluruh masyarakat, bahkan surplus,” jelasnya.
Namun kemandiran pangan untuk tingkat provinsi menurut Joko Dwi Fetrianto, belum tercapai karena sejumlah areal lahan persawahan masih terkendala air, sehingga baru bisa panen satu kali dalam setahun.
Ia menyatakan, untuk bisa memenuhi target tiga kali panen dalam setahun, perlu percepatan pembangunan bendung gerak Sungai Talake yang letaknya di perbatasan Kecamatan Babulu dan wilayah Long Kali, Kabupaten Paser.
“Bendung gerak Sungai Talake itu menjadi satu-satunya solusi mengatasi persoalan air untuk irigasi di wilayah Kecamatan Babulu,” kata Joko Dwi Fetrianto.
Kecamatan Babulu lanjut dia, selama ini menjadi lumbung padi terbesar di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Joko Dwi Fetrianto menjelaskan, dengan ditundanya pembangunan bendung gerak Sungai Talake berakibat pada kerugian sebesar Rp840 miliar per tahun.
“Kerugian itu, karena 21.000 hektare lahan persawahan di Kecamatan Babulu sampai saat ini barus bisa panen satu kali dalam setahun akibat terkendala air untuk pengairan,” ucapnya. (bp/*rol)
