Iskandar – Humas Setkab Penajam Paser Utara
Penajam, helloborneo.com – Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Yusran Aspar menjadi pembicara Parenting Jenjang 1 bertema Keluarga Qur’ani Sebagai Pilar Membangun Peradaban, yang digelar Muslimah Hidayatullah se Kalimantan Timur di Kota Balikpapan.
Kegiatan Parenting Jenjang 1 Muslimah Hidayatullah yang digelar, Sabtu (22/10) tersebut juga dihadiri Koordinator Murabbi Dewan Pengurus Hidayatullah Wilayah Kaltim Mustafa Sakka dan Istri Almarhum Pendiri Hidayatullah Aida Chered Abdullah Sa’id.
Bupati Yusran Aspar pada kesempatan tersebut memaparkan pandangan hidupnya serta mengisahkan pengalaman pribadinya.
Bupati mengisahkan perjalanan hidup saat kecil, remaja hingga dewasa, kemudian bekerja sebagai pekerja mebeler, tenaga honorer, PNS (pegawai negeri sipil), menjadi Anggota DRP RI dan menjabat sebagai Bupati Penajam Paser Utara hingga dua periode.
Yusran Aspar menyampaikan lahir pada 1950 dan ketika masih kecil sudah menjadi yatim sehingga mendaftar ke sekolah dasar sendiri, setelah lulus SMP di Tanah Grogot melanjutkan ke SMA Negeri 1 pada 1967 di Kota Balikpapan.
Alasan memilih SMA Negeri 1 Balikpapan, lantaran pada saat itu di Tanah Grogot hanya ada SMA PGRI yang hanya memiliki jurusan Sospol, sedangkan minatnya jurusan Paspal karena terdorong masuk Perguruan Tinggi Fakultas Kedokteran karena di daerahnya profesi dokter sangat langka.
Setelah itu menurut Yusran Aspar, melanjutkan ke IPDN pada Fakultas Ilmu Pemerintahan dan berhasil menyelesaikan S2 di Universitas Brawijaya.
“Saya meniti karir dari sebagai tenaga honorer, sampai PNS dan hampir semua instansi di pemerintahan pernah ditempati untuk mengabdikan diri serbagai PNS yang mengabdi kepada Negara dan Bangsa,” jelasnya.
Yusran Aspar menjelaskan, di lapangan sebagai penggambar peta, di pemerintahan sebagai pengawas, di Bappeda sebagai perencana kemudian dipercaya sebagai pejabat Bupati Penajam Paser Utara pada 2012.
“Saya ingat teman-teman yang jumlahnya sekitar 12 orang, kami saat itu mempersiapkan Penajam sebagi kabupaten definitif di wilayah selatan Kalimantan Timur,” katanya.
“Dengan dorongan dan keinginan yang luhur untuk membangun sebuah kehidupan bermasyarakat yang adil dan sejahtera dan juga merupakan panggilan nurani untuk mengabdi kepada bangsa dan Negara,” tambah Yusran Aspar. (adv/bp/*rol)