Subur Priono – Humas Setkab Penajam Paser Utara
Penajam, helloborneo.com – Ikatan Keluarga Alumni Pemuda Integratif atau Ikapin Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, akan menggelar kegiatan donor darah memperingati Hari sumpah Pemuda.
Kegiatan donor darah yang akan digelar, Jumat (28/10) serentak di wilayah Kalimantan Timur itu didukung Universitas Mulawarman, Palang Merah Indonesia atau PMI Provinsi Kalimantan Timur dan PMI kabupaten/kota se Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Di Kabupaten Penajam Paser Utara, aksi donor darah tersebut akan digelar di aula Kantor Kecamatan Penajam, dimulai pukul 08.30 sampai 12.00 Wita.
“Donor darah itu dibuka untuk umum, bagi seluruh masyarakat Penajam Paser Utara yang ingin ikut berpartisipasi dipersilahkan untuk hadir,” kata Sekretaris Ikapin Kabupaten Penajam Paser Utara Adi Priyanto di Penajam. Rabu.
Aksi donor darah yang digelar tersebut lanjut dia, untuk meningkatkan kepedulian sosial masyarakat, meningkatkan rasa kemanusiaan dan memupuk semangat kebangsaan di kalangan pemuda serta sebagai simbol persatuan masyarakat Kaltim-Kaltara.
“Sumpah Pemuda harus diisi kegiatan yang mampu merefleksikan semangat persatuan dan kesatuan para pemuda, bukan hanya diisi kegiatan yang bersifat seremonial belaka,” ujar Adi Priyanto.
Menurut ia, kondisi moral masyarakat dan pemuda saat ini begitu memprihatinkan sehingga pemerintah menyuarakan konsep Revolusi Mental, merubah mental negatif menjadi positif yang dapat berperan aktif dalam kemajuan pembangunan bangsa Indonesia.
Untuk itu Ikapin Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki keinginan berkontribusi dalam upaya membangkitkan kepedulian pemuda dan masyarakat terhadap sesama dengan gerakan donor darah serentak di wilayah Kaltim dan Kaltara.
“Tema gerakan donor darah itu, dengan semangat Hari Sumpah Pemuda mari kita wujudkan kepedulian masyarakat Kaltim dan Kaltara terhadap sesama, setetes darah sejuta harapan,” jelas Adi Priyanto.
Ia berharap, kegiatan gerakan donor darah serentak di wilayah Kaltim dan Kaltara tersebut mampu tercatat dalam Museum Rekor Indonesia atau Muri.
“Kalau tercatat di Muri, kegiatan donor darah yang sederhana itu akan senantiasa tercatat dalam tinta emas sejarah bangsa sebagai hari yang menjadi simbol kepedulian yang tinggi dan persatuan yang sangat kuat,” tambah Adi Priyanto. (adv/bp/*rol)