MR Saputra
Penajam, helloborneo.com – Penangkapan dua oknum komplotan pelaku bom Gereja Samarinda di Rt 16 Desa Girimukti, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, jumat (18/11) pagi tadi, membuat heboh warga yang tinggal di sekitar lokasi.
Salah seorang ibu rumah tangga, Wati (29), yang tinggal tidak jauh dari rumah Marjito (rumah yang dijadikan tempat tinggal kedua pelaku) saat ditemui helloborneo, mengaku kaget dengan adanya sejumlah anggota polisi yang datang tiba-tiba dengan membawa senjata lengkap.
“Sempat saya tanyakan tentang identitas kedua orang itu ke tetangga, dan bilangnya dari Kalimatan Tengah. Katanya sih mereka mau ikut kerja sama pak Marjito sebagai buruh sawit,” kata Wati.
Kedua pelaku berinisial J (30) dan R (20) berdasarkan informasi yang diperoleh di lapangan dibekuk petugas gabungan tim densus 88 polda Kaltim bersama Satreskrim Polres Penajam Paser Utara di sekitar wilayah perkebunan sawit milik warga sekira pukul 09.00 wita.
Ketua RT 16 di desa girimukti, Untung mengaku tidak tahu menahu dengan adanya dua orang pendatang baru yang tinggal di wilayahnya. Menurutnya kedatangan dua orang baru dari Samarinda itu tidak pernah dilaporkan.
“Saya saja kaget dan baru tahu kalau ada ramai-ramai ini dari teman. Sebelumnya saya tidak tahu kalau ada orang baru yang tinggal di rumah pak Marjito. Kalau pak Marjitonya, setahu saya sudah ngontrak disini sekitar satu tahunan,” kata Untung .
Kedua tersangka berinisial J (30) dan R (20) ini menurut keterangan Kapolres Penajam Paser Utara, Ajun Komisaris Besar Polisi Teddy Ristiawan tinggal sejak dua hari lalu di rumah Marjito. Keduanya kabur dari kejaran petugas kepolisian Samarinda dan menyamar menjadi buruh sawit. (ab/rol)