Wabup Penajam Hadiri Perayaan Natal di Giripurwa

Iskandar – Humas Setkab Penajam Paser Utara

 

Wakil Bupati Penajam Paser Utara, Mustaqim hadiri perayaan natal di Gereja Pantekosta jemaat Eben Haezer di Desa Giripurwa, Kecamatan Penajam (Iskandar - Humas Setkab Penajam Paser Utara)

Wakil Bupati Penajam Paser Utara, Mustaqim hadiri perayaan natal di Gereja Pantekosta jemaat Eben Haezer di Desa Giripurwa, Kecamatan Penajam (Iskandar – Humas Setkab Penajam Paser Utara)

Penajam, helloborneo.comWakil Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Mustaqim MZ menghadiri perayaan Natal di Gereja Pantekosta jemaat Eben Haezer di Desa Giripurwa, Kecamatan Penajam.

Pada acara yang digelar, Jumat (9/12) tersebut Wabup Mustaqim mengatakan atas nama pemerintah daerah menyampaikan ucapan selamat menyonsong Natal pada 25 Desember sekaligus tahun baru 1 Januari 2017.

“Semoga dengan dua perayaan itu masyarakat Penajam Paser Utara selalu mendapat bimbingan, berkah, rahmat, kesehatan, keselamatan dan mendapat petunjuk agar dapat melaksanakan tugas masing-masing,” ujar Wabup

Menurut Mustaqim, berbeda suku dan agama adalah sebuah realitas, namun untuk menyikapi perbedaan tersebut harus arif dan bijaksana, sebagaimana yang diamanatkan oleh para pendiri negera,

Para pendahulu bangsa lanjut dia, sudah menyatakan bahwa, sebagai bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa, golongan, bahasa dan agama, tetapi tetap sebagai satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia.

“Sebagai bangsa Indonesia harus sangat bersyukur, bahwa dipersatukan sejak dulu, kerena itu mari jaga persatuan dan kesatuan serta kerukunan,” ucap Mustaqim.

“Kerukunan antarumat beragama harus diutamakan, dan saya berharap dengan perayaan Natal tahun ini (2016) akan membewa kesejahteraan dan kesentosaan bagi umat Kristiani dan juga seluruh masyrakat Penajam Paser Utara,” jelasnya.

Pendeta Gereja Pantekosta Jemaat Eben Haezer Giripurwa Jhony Niko Wowiling mengajaka semua pimpinan baik pemerintah maupun masyarakat dan agama untuk senanitiasa mencontoh para pemimpin bangsa yang terdahulu yang tidak menjadikan perbedaan sebagai penyebab perpecahan.

“Pakailah mata dan telinga untuk tujuan kebaikan, pemerintah itu adalah sebagai wakil Tuhan untuk dunia, kami senatiasa berdoa kepada Tuhan agar memberikan pemimpin yang mau memimpin rakyatnya dengan setulus hati dan selalu diberkati Tuhan,” katanya. (adv/bp/*rol)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.