MR Saputra
Penajam, helloborneo.com – Kepolisian Resor Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sepanjang 2016 berhasil mengungkap 64 kasus penyalahgunaan dan peredaraan narkoba dengan meringkus 84 pelaku.
Kepala Urusan Pembinaan Operasi Satreskoba Polres Penajam Paser Utara Inspektur Dua Singgih Supriyatmoko, saat ditemui helloborneo.com di Penajam, Selasa, mengatakan pengungkapan kasus narkoba di daerah setempat pada 2016 mencapai 64 kasus, meningkat tajam dibanding pada 2015 sebanyak 24 kasus.
“Jika dibanding data pada 2015, kasus narkoba yang terjadi selama 2016 meningkat hampir tiga kali lipat,” ujarnya.
Dari pengungkapan 64 kasus peredaran dan penyalahgunaan narkoba sepanjang 2016 itu lanjut Singgih Supriyatmoko, tiga kasus di antaranya melibatkan anak di bawah umur.
“Tiga kasus narkoba yang kami tangani sepanjang 2016, terdapat tiga kasus melibatkan anak di bawah umur, karena terbukti mengkonsumsi dan menjual narkoba kami tetapkan tersangka,” katanya.
Menurut dia, rata-rata narkoba yang masuk ke wilayah Penajam Paser Utara didominasi pemasok asal Kota Samarinda dan Balikpapan.
“Dari hasil pengungkapan, narkoba yang masuk ke wilayah Penajam Paser Utara itu dari Balikpapan dan Samarinda melalui jalur Kecamatan Sepaku,” jelas Singgih Supriyatmoko.
“Pada 2017, kami akan memperketat pengawasan di Kecamatan Sepaku karena rentan menjadi jalur perdagangan narkoba,” tegasnya.
Selain mengungkap 64 kasus penyalahgunaan dan peredaran narkoba Satreskoba Polres Penajam Paser Utara juga mengamankan 20.000 butir double L (LL) dan 1,6 ons sabu-sabu.
Polres Penajam Paser Utara secara intensif terus berupaya memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di daerah setempat dengan menggelar operasi rutin di berbagai lokasi.
“Satuan Reskoba Polres Penajam Paser Utara akan terus melakukan pencegahan terhadap penyalahgunaan dan peredaran narkoba,” tambah Singgih Supriyatmoko. (bp/*rol)
