Bagus Purwa
Balikpapan, helloborneo.com – Jumlah kebakaran di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, sepanjang 2016 mencapai 35 kasus kebakaran, menurun dibanding pada 2015 sebanyak 46 kasus kebakaran.
“Kami melihat masyarakat semakin sadar akan bahaya kebakaran,” kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Balikpapan Ambo Dai, ketika dihubungi helloborneo.com di Balikpapan, Kamis.
Bentuk kesadaran itu antara lain, menurut dia, tidak meletakkan barang mudah terbakar di dekat sumber api atau yang bisa menjadi sumber api.
“Antara lain tidak meletakkan miten sarung tangan untuk memegang benda panas di dapur, atau serbet, atau sekedar kain lap, di dekat api kompor,” ujar Ambo Dai.
Selain itu, Juga tidak meletakkan kertas di dekat colokan listrik dan selalu mematikan sambungan listrik ke terminal atau colokan listrik yang sedang tidak dipakai.
Masyarakat juga sudah ada yang rutin mengecek instalasi listrik di rumahnya. Sebab kebakaran bisa dipicu oleh korsleting listrik, di mana bunga api listrik menyambar kertas atau kain, sehingga menyala dan menyebabkan kebakaran.
BPBD Balikpapan memiliki 16 unit mobil pemadam api (brandweer). Dalam pengendalian kebakaran juga dibantu sejumlah petugas dan unit pemadam kebakaran dari perushaan-perusahaan Migas di Balikpapan.
Selain kebakaran, BPBD juga menangani sejumlah bencana akibat alam yang terjadi di Balikpapan seperti banjir, puting beliung, tanah longsor, dan pohon tumbang. (bp/*rol)