AH Ari B
Penajam, helloborneo.com – Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, melakukan pengendalian pembangunan seiring minimnya anggaran daerah, kata Kepala Bidang Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum setempat, Supardi.
“Ada tiga rencana pembangunan sarana prasarana di Kecamatan Sepaku yang mesti dikendalikan karena minimnya anggaran pemerintah kabupaten,” ungkap Supardi ketika ditemui helloborneo.com di Penajam, Kamis.
Ketiga pembangunan sarana prasarana tersebut yakni, pembangunan gedung serba guna, rehabilitasi pemeliharaan sarana penggemukan sapi di Trunen, serta pembangunan sumur bor.
Anggaran ketiga rencana pembangunan sarana dan prasarana di wilayah Kecamatan Sepaku itu lanjut Supardi, membutuhan anggaran lebih kurang Rp8 miliar.
Pegendalian rencana pembangunan tersebut menurut dia, dilakukan karena menunggu realisasi dana transfer dari pemerintah pusat.
“Jika APBD 2017 berpotensi menurun, maka ketiga proyek itu dipastikan tidak bisa dilaksanakan,” ungkapnya.
Supardi menimpali lagi, “dari ketiga proyek tersebut pembangunan sumur bor yang membutuhkan anggaran paling besar mencapai sekitar Rp2 miliar.”
Anggaran pendapatan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara semakin mengalami penurunan, sehingga dapat berimbas pada sejumlah kegiatan dan keleluasaan anggaran juga semakin menipis.
Untuk menutupi defisit anggaran tersebut Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara berharap usulan peminjaman dana kapada PT Sarana Multi Infrastruktur dapat terealisasi.
Usulan peminjaman dana sebesar Rp348 milar kepada PT SMI tersebut hingga kini masih tertahan di Kementerian Dalam Negeri atau belum mendapat persetujuan Kemendagri.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara juga berencana mencari sumber pendapatan baru untuk menutupi defisit anggaran daerah akibat dana transfer dari pemerintah pusat mengalami penurunan. (Adv-KominfoPPU/bp/*ara)