Bagus Purwa
Balikpapan, helloborneo.com – Puncak arus mudik Lebaran 2017 di Bandara Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur, terjadi pada Rabu (21/6) dan Kamis (22/6) dengan jumlah penumpang yang dilayani mencapai 27 ribu orang per hari untuk keberangkatan dan kedatangan atau naik sekitar 2 persen dibanding tahun lalu.
“Naik kira-kira 2 persen dibandingkan mudik 2016 lalu,” kata General Manager PT Angkasa Pura I Pujiono, ketika dihubungi helloborneo.com di Balikpapan, Jumat.
Angkasa Pura I adalah badan usaha milik negara yang mengelola Bandara Sultan Aji Muhammad Soelaiman Sepinggan, Balikpapan.
Menjelang Idul Fitri 1438 Hijriyah, menurut Pujiono, ada sebanyak 325 penerbangan tambahan dari semua maskapai yang melayani rute ke Bandara Sepinggan, dengan perjalanan dari dan ke Jakarta dan Surabaya menjadi rute yang paling banyak dicari.
Namun demikian, lanjut ia, tambahan jumlah penerbangan dan lonjakan jumlah penumpangnya tidak signifikan, kecuali maskapai yang menyediakan penerbangan tambahan secara umum tidak menambah kesibukan di bandara.
“Penyebabnya adalah perekonomian Kalimantan Timur yang tengah lesu karena jatuhnya harga batu bara dan belum stabilnya harga minyak dunia,” ujar Pujiono.
Meski begitu, dia juga menegaskan segala persiapan pelayanan, keselamatan dan keamanan penumpang tetap diutamakan.
Pujiono mengharapkan dengan persiapan yang maksimal, semua pelayanan dapat berjalan sesuai harapan dan fasilitas yang ada juga bisa berfungsi normal dan bisa dimanfaatkan sepenuhnya.
Pada 2016, jumlah penumpang yang dilayani di Bandara Sepinggan Balikpapan selama arus mudik dan balik lebaran mencapai 561.863 penumpang dengan jumlah penerbangan 5.952.
Seperti biasa, Angkasa Pura I juga mendirikan Pos Pelayanan Mudik di Bandara. Pos ini mulai aktif sejak Kamis (15/6) pukul 00.00 lalu hingga H+10 Lebaran.
Pos itu menjadi pos gabungan dimana bertugas polisi, TNI, anggota Basarnas, Dinas Perhubungan, staf Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta tim Angkasa Pura. (bp/*ara)