Ari. B
Penajam, helloborneo.com – Proyek pembangunan Bendungan Lawe-Lawe di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terancam tidak bisa dilanjutkan penyelesaiannya atau mangkrak, karena belum ada kejelasan dana dari pemerintah.
“Usulan bantuan anggaran ke pemerintah pusat untuk kelanjutan pembangunan Bendungan Lawe-Lawe itu belum mendapat respon,” kata Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Penajam Paser Utara Supardi, ketika ditemui helloborneo.com di Penajam, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara sudah mengajukan bantuan pendanaan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk menyelesaikan pembangunan bendungan itu, tetapi sampai saat ini belum mendapatkan balasan.
Menurut Supardi, penyelesaian pembangunan Bendungan Lawe-Lawe di belakang lokasi WTP (water treatment plan) atau unit pengolahan air bersih PDAM Kabupaten Penajam Paser Utara itu masih membutuhkan anggaran lebih kurang Rp100 miliar.
“Dana yang dibutuhkan itu untuk pembangunan kantor pengelola dan sarana penunjang seperti mekanikal elektrikal atau pintu air bendungan,” ujarnya.
Hingga kini, pengerjaan Bendungan Lawe-Lawe sudah mencapai 85 persen dari target. Dari total kontrak pengerjaan senilai Rp129 miliar, serapan anggaran pembangunan baru sekitar Rp40 miliar.
Pembangunan bendungan di Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam, yang mulai dilaksanakan pada 2014 itu akan dihentikan sementara, karena APBD mengalami defisit dan pemerintah kabupaten kesulitan mencari pembiayaannya.
“Pemerintah kabupaten masih memiliki kewajiban pembayaran jasa kontraktor pelaksana sekitar Rp105 miliar, jadi kami harapkan pemerintah pusat merespon positif usulan untuk melanjutkan pembangunan bendungan itu,” ucap Supardi.
Bendungan Lawe-Lawe seluas 200 hektare dan memiliki kapasitas 6,5 juta liter kubik untuk mendukung peningkatan pasokan air baku Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM Kabupaten Penajam Paser Utara itu, diperkirakan mampu meningkatkan produksi air bersih hingga 600 liter per detik.
Namun, tambah Supardi, Bendungan Lawe-Lawe belum dapat dioperasionalkan akibat ketinggian tanggul baru sekitar tiga meter dari perencanaan setinggi tujuh meter dari permukaan tanah. (bp/hb)