Pengerjaan Proyek “Coastal Road” Penajam Berjalan Lamban

Ari. B

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Penajam Paser Utara, Edi Hasmoro.

Penajam, helloborneo.com – Warga Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menilai pengerjaan proyek jalan pesisir pantai (coastal road) di wilayah setempat sangat lamban, karena hingga kini tak kunjung selesai.

Sejumlah warga Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam, saat ditemui helloborneo.com, Senin, mengatakan, jalan pesisir pantai tersebut sangat penting karena menjadi satu-satunya akses menuju Pantai Nipah-Nipah.

“Kami berharap jalan pesisir pantai itu segera diselesaikan, karena juga menjadi jalan pendekat bagi masyarakat menuju pusat pemerintahan,” kata Iin Mayangsari, warga Kelurahan Nipah-Nipah.

Pengerjaan tahap kedua jalan pesisir pantai di Kelurahan Nipah-Nipah berjalan sangat lambat, karena sejak selesai ditenderkan pada Novembar 2016, hingga kini pembangunannya baru berjalan 10 persen.

Tidak hanya itu, warga Kelurahan Nipah-Nipah juga mengeluhkan jalan pantai yang dikerjakan pada tahap awal, saat ini kondisinya sudah banyak berlubang dan terkelupas, sehingga sangat rawan mengakibatkan kecelakaan.

“Kami juga berharap ada perbaikan jalan yang rusak di sepanjang jalur pantai yang sudah dikerjakan lebih dulu,” ujar Isma`un, warga Nipah-Nipah lainnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Penajam Paser Utara Edi Hasmoro mengemukakan, lambannya pembangunan jalan pantai itu karena ada kendala teknis.

Selama pengerjaan tahap kedua, alat berat yang dioperasikan kontraktor pelaksana sempat tiga kali tenggelam di lokasi pembangunan jalan tersebut.

“Pengerjaan jalan pesisir pantai yang dimulai pada 20 September 2016 itu juga sempat tertunda selama enam bulan.” Jelas Edi Hasmoro.

Kendati pengerjaan sering tertunda, Dinas PUPR Penajam Paser Utara hanya memberikan teguran kepada kontraktor pelaksana proyek tersebut.

Edi Hasmoro menambahkan pengerjaan jalan pesisir pantai itu hanya ditargetkan mencapai 57 persen hingga Desember 2017, karena keterbatasan keuangan pemerintah daerah.

“Artinya, pengerjaan hanya sampai pengerasan jalan kelas B atau hanya sampai lapisan pondasi bawah jalan,” tambahnya. (bp/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.