Warga Keluhkan Jalan Utama Penajam Rawan Kecelakaan

Ari. B

Jalan Propinsi di Kecamatan Penajam.

Penajam, helloborneo.com – Warga Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengeluhkan sepanjang jalan utama di wilayah Kecamatan Penajam rawan terjadi kecelakaan lalu lintas pada malam hari akibat minimnya lampu penerangan jalan.

Sejumlah warga Kecamatan Penajam yang ditemui helloborneo.com di Penajam, mengatakan bahwa kondisi jalan utama itu sangat gelap pada malam hari, sehingga mengkhawatirkan bagi pengguna kendaraan bermotor yang melintas.

“Risiko kecelakaan lalu lintas di jalan poros saat malam hari tinggi, karena selain gelap, kondisi jalan juga semakin ramai,” kata Hadi, warga yang tinggal di sisi jalan utama kilometer 8 Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam.

Menurut ia, tidak adanya penerangan jalan sangat membahayakan warga pengguna jalan, baik pengendara kendaraan maupun pejalan kaki pada malam hari.

Kondisi ruas jalan provinsi dari kilometer 1 sampai kilometer 9 yang gelap pada malam hari tersebut, lanjut Ari Wardana, warga BTN kilometer 1 Kecamatan Penajam, sangat rawan kecelakaan lalu lintas bagi pengendara kendaraan roda dua.

“Kondisi jalan yang gelap pada malam hari dan jalan utama di wilayah Penajam itu masih banyak yang berlubang rentan menjadi penyebab kecelakaan,” ujarnya.

Ari Wardana menuturkan hampir mengalami kecelakaan lalu lintas saat melalui jalan poros pada malam hari, karena tidak melihat jalan yang berlubang di wilayah kilometer 2 tersebut.

“Pandangan mata saat malam hari terbatas pada lampu motor, sehingga jika jalan gelap jalan berlubang tidak terlihat,” jelasnya.

Jalan protokol di wilayah Kecamatan Penajam sangat rawan kecelakaan, karena banyak jalan berlubang dan PJU sepanjang jalan itu tidak menyala dengan maksimal.

Kondisi jalan raya di wilayah Penajam Paser Utara yang gelap gulita tersebut sudah terjadi cukup lama, karena ratusan lampu PJU yang terpasang di sepanjang jalan utama dari kilometer 1 sampai kilometer 9 belum menyala dengan maksimal.

Keterangan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, lampu PJU yang mulai dioperasionalkan pada Desember 2017 itu hingga kini sengaja dinyalakan secara bergantian sebab keterbatasan pasokan daya listrik dari PLN.

Masyarakat selalu mengharapkan adanya penerangan jalan raya yang maksimal, karena kondisi jalan raya di wilayah Penajam Paser Utara yang gelap gulita sudah terjadi cukup lama, sehingga mengganggu kenyamanan warga dan memicu kekhawatiran terjadinya kecelakaan lalu lintas serta kriminalitas jalanan.

Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara daerah pemilihan Penajam, Syarifuddin HR juga menyoroti pemerintah kabupaten cenderung kurang peduli dengan lampu PJU, sebab kondisi jalan poros di wilayah Penajam Paser Utara yang gelap gulita tersebut sudah terjadi sejak beberapa tahun lamanya. (bp/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.