Warga Penajam Antre Berjam-jam Demi Mendapatkan Elpiji

Ari. B

Operasi Pasar Elpiji di Petung Kecamatan Penajam.

Penajam, helloborneo.com – Puluhan warga yang mayoritas ibu rumah tangga rela mengantre berjam-jam di halaman Kantor Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis, demi mendapatkan elpiji tabung ukuran 3 kilogram pada kegiatan operasi pasar.

PT Pertamina menggelar operasi pasar elpiji tabung 3 kilogram pada hari kedua di wilayah Kelurahan Petung untuk mengatasi kelangkaan gas bersubsidi yang harganya juga melambung tinggi di daerah itu.

Martonah, salah satu warga Kelurahan Petung, mengatakan sejak dua pekan terakhir elpiji 3 kilogram sangat sulit didapatkan.

“Kalaupun dapat, harganya juga sudah mencapai Rp25.000 sampai Rp28.000 per tabung, padahal pemerintah kabupaten menetapkan harga eceran tertinggi Rp20.000 per tabung,” katanya.

Sejak 1 Januari 2015 hingga kini, HET (harga eceran tertinggi) elpiji tabung ukuran 3 kilogram sebesar Rp20.000 per tabung yang diberlakukan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara di seluruh wilayah di daerah setempat.

Namun, kenyataan di lapangan tidak sedikit pedagang di tingkat pengecer yang mematok harga tabung gas melon tersebut lebih tinggi dari HET dengan alasan biaya distrbusi.

Menurut salah satu staf Kelurahan Petung, warga mulai berdatangan ke lokasi operasi pasar sejak pukul 08.00 Wita, karena takut tidak mendapatkan elpiji bersubsidi yang kini mulai langka dan harganya juga melambung tinggi.

Persediaan elpiji diduga kembali langka di sejumlah agen dan pangkalan di wilayah Penajam Paser Utara. Kendati elpiji bersubsidi itu masih didapatkan di tingkat pengecer, namun harganya melambung hingga Rp25.000 sampai Rp30.000 per tabung.

Pada kegiatan operasi pasar tabung gas melon tersebut diwarnai kekecewaan sejumlah warga, Nurhayati, warga Desa Sidorejo, yang telah mengantre sejak pukul 09.00 Wita, tetapi dilarang ikut mengambil jatah.

“Operasi pasar elpiji itu berlaku khusus untuk warga Kelurahan Petung,” jelas Lurah Petung Rahmat ketika ditemui helloborneo.com secara terpisah.

Operasi pasar elpiji bersubsidi yang digelar mulai pukul 10.00 sampai 12.00 Wita tersebut, setiap warga diberi jatah menukar dua tabung elpiji dengan disertai kartu keluarga asli. (bp/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.