Ari B
Penajam, helloborneo.com – Usulan anggaran penambahan daya listrik Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, belum diakomodasi pemerintah kabupaten, kata Direktur RSUD Jense Grace Makisurat.
“Kami usulkan anggaran penambahan daya listrik sekitar Rp4,3 miliar, tapi belum diakomodasi Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) di APBD 2018,” ujar Grace Makisurat ketika ditemui helloborneo.com di Penajam, Senin.
Upaya penambahan listrik RSUD Ratu Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2018 masih terkendala ketersediaan anggaran daerah yang minim.
TAPD Kabupaten Penajam Paser Utara beralasan karena keterbatasan anggaran pemerintah kabupaten 2018, sehingga belum bisa mengakomodasi usulan anggaran penambahan daya listrik tersebut.
Padahal, sebelumnya Bupati Yusran Aspar berjanji anggaran penambahan daya listrik RSUD Ratu Aji Putri Botung itu akan dialokasikan pada APBD 2018.
“Anggaran itu sudah diusulkan sejak 2017, tapi kondisi keuangan pemerintah kabupaten sedang mengalami defisit, jadi belum bisa diakomodasi hingga sekarang,” tambah Grace Makisurat.
Namun, ia menegaskan bahwa RSUD Ratu Aji Putri Botung akan kembali mengusulkan penambahan daya listrik tersebut pada ABPD Perubahan 2018, sebab PT PLN (Persero) telah menyanggupi menambah kebutuhan daya listrik RSUD.
“Penambahan daya listrik itu sangat penting untuk meningkatkan pelayanan RSUD, karena kami sedang berupaya menaikkan status rumah sakit dari tipe c menjadi tipe B,” imbuh Grace Makisurat.
Selama ini, rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara itu masih kekurangan daya listrik hingga 900 kilovolt ampere (kVA) dan hanya mengandalkan tiga genset untuk mengatasi masalah kekurangan daya listrik.
Grace Makisurat menambahkan, minimnya daya listrik di RSUD Ratu Aji Putri Botung tersebut tidak mencukupi untuk operasional peralatan dan sejumlah ruangan pelayanan medis, serta alat pendingin di sejumlah ruang rawat inap juga tidak bisa difungsikan. (bp/hb)