Arsyad Mustar
Bontang, helloborneo.com – Keputusan yang diambil Andi Sofyan Hasdam berpaling ke Partai Nasdem, menjadi cambuk bagi Golkar untuk lebih semangat dalam melakukan kaderisasi.
Wakil Sekjen Bidang Hubungan Legislatif, Eksekutif, dan Lembaga Politik DPP Partai Golkar Hetifah Sjaifudian menyebut, kepergian mantan Walikota Bontang itu dari Golkar tentu sangat disayangkan. Pasalnya, Sofyan merupakan salaah satu kader terbaik Golkar selama ini. Namun, kata Hetifah, keputusan tersebut hak yang bersangkutan untuk menentukan pilihaannya.
“DPP menghargai pilihan Pak Sofyan,” kata Hetifah usai menghadiri kunjungan kerja Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto, di Ballroom Hotel Equator, Sabtu (7/7) lalu. Hetifah mengatakan, meski ini menjadi sebuah tantangan yang berat, namun harus tetap dijalani. Sofyan, kata dia, memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi. Sehingga sangat disayangkan atas kepergiaannya dari Golkar.
“Saya cukup kaget saat mendengar Pak Sofyan mendaftar calon anggota DPR RI melalui partai NasDem,” ucap perempuan berhijab itu kepada awak media.
Langkah yang diambil Sofyan benar-benar terjadi. Surat pengunduran diri pun telah sampai ke meja pimpinan partai. Meski begitu, Hetifah berharap, nantinya Sofyan tetap berkontribusi bagi masyarakat Bontang maupun Kaltim kendati menggunakan perahu yang beda.
“DPP akan mencari posisi pengganti Pak Sofyan, baik dalam pencalonan legislatif di tingkat pusat maupun di struktur DPD Kaltim sendiri melalui musyawarah daerah luar biasa (Musdalub),” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, suami Walikota Bontang Neni Moerniaeni, itu hengkang dari Golkar dan memilih Partai Nasdem. Kepergian Andi Sofyan Hasdam dari partai yang membesarkan namanya di dunia politik bukan tanpa alasan. Dimana, Sofyan mengaku sudah tidak nyaman di partai yang berlambang pohon beringin tersebut. (am/tan)