Ari B
Penajam, helloborneo.com – Jalur induk jaringan sambungan gas rumah tangga di wilayah Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sudah rampung dikerjakan, kata Konsorsium Noorel Sucofindo Rufizal.
“Pemasangan jalur induk jaringan sambungan gas di Kecamatan Penajam sudah selesai, petugas tinggal memasang sambungan gas rumah tangga ke rumah-rumah warga,” ungkap Rufizal ketika ditemui helloborneo.com di Penajam, Rabu.
Pemasangan sambungan gas rumah tangga ke rumah-rumah warga di wilayah Kecamatan Penajam ditargetkan rampung pada Desember 2018.
Total sambungan gas rumah tangga yang sudah terpasang di rumah-rumah warga jelas Rufizal, sampai saat ini sudah mencapai 3.600 sambungan gas rumah tangga.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menargetkan pada 2018 terpasang sebanyak 4.260 sambungan gas rumah tangga di wilayah Kecamatan Penajam.
“Dari target pemerintah kabupaten itu masih ada sebanyak 660 rumah yang belum terpasang sambungan gas rumah tangga, kami targetkan hingga Desember 2018 semua telah terpasang,” ujar Rufizal.
Untuk tujuh sub sektor satu di wilayah Kecamatan Penajam yang meliputi Kelurahan Penajam, Gunung Steleng dan Kelurahan Nenang lanjut ia, telah dilakukan uji coba dan sambungan gas rumah tangga tersebut dipastikan aman.
Pemasangan sambungan gas rumah tangga di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2018, dilakukan di Kelurahan Penajam, Gunung Steleng, Nenang, Nipah-Nipah dan Kelurahan Sungai Parit.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara mengharapkan sambungan gas rumah tangga di wilayah Kecamatan Penajam tersebut mulai difungsikan pada Januari 2019.
Namun, sejumlah warga di Kelurahan Penajam dan Gunung Steleng Kacamatan Penajam, tidak mendapat pemasangan sambungan gas rumah tangga karena rumah mereka adalah rumah panggung bermaterial kayu sehingga keamanannya kurang terjamin.
Setelah dilakukan pengecekan ulang oleh tim survei dari Kemeterian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM terhadap rumah-rumah warga pemohon sambungan rumah tangga terdapat sejumlah warga yang tidak bisa dilayani sambungan gas rumah tangga karena alasan terkait bangunan rumah mereka. (bp/hb)