Bagus Purwa
Penajam, helloborneo.com – Sebanyak 11 kasus HIV/AIDS ditemukan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sepanjang 2018 dan dua orang terinfeksi virus yang menyerang kekebalan manusia tersebut meninggal dunia, kata Pengelola Program HIV/AIDS Dinas Kesehatan setempat Sarjito Ponco Waluyo.

Animasi.
“Januari hingga September 2018 ditemukan 11 kasus baru HIV/AIDS, dua orang di antaranya telah meninggal dunia,” ungkap Ponco Waluyo ketika dihubungi helloborneo.com di Penajam, Minggu.
Orang dengan HIV/AIDS atau ODHA yang ditemukan tertular melalui hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan atau infeksi menular seksual (IMS) tersebut menurut dia, kondisi kesehatannya sudah cukup memprihatinkan.
“Mereka ditemukan dalam kondisi cukup memprihatinkan, karena di wilayah setampat belum dapat memberikan penanganan maksimal terhadap orang terinfeksi virus yang menyerang kekebalan tubuh itu,” jelas Ponco Waluyo.
Sebelas orang yang terinfeksi HIV tersebut, berada di Kelurahan Sotek, dua meninggal dunia dan dua orang pindah dari Kabupaten Penajam Paser Utara.
Ponco Waluyo menyatakan penyebaran HIV di Kabupaten Penajam Paser Utara cukup sulit dibendung dan dideteksi akibat masih rendahnya kesadaran masyarakat terkait HIV/AIDS.
ODHA di Kabupaten Penajam Paser Utara hingga kini belum mendapatkan penanganan maksimal, salah satunya untuk mendapatkan obat ARV (Antiretroviral) yang memperlambat pertumbuhan virus HIV dalam tubuh dan suplemen, karena masih harus diambil di rumah sakit Kota Balikpapan.
“Para ODHA belum bisa mendapatkan obat-obatan ARV dan suplemen di Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara, semantara kondisi fisik sejumlah ODHA sudah tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan cukup jauh,” ujar Ponco Waluyo.
Hingga kini lanjut ia, terdata sebanyak 67 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang ditangani Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, mayoritas penyebaran HIV di daerah setempat akibat perilaku seks bebas.
Seluruhnya temuan ODHA di Kabupaten Penajam Paser Utara hingga September 2018 sebanyak 74 orang, dua orang meninggal dunia pada 2018 dan satu orang meninggal dunia pada 2017, serta empat orang pindah dari Kabupaten Penajam Paser Utara.
Penyebab HIV/AIDS di wilayah Penajam Paser Utara tambah Ponco Waluyo, sudah semakin memprihatinkan dan perlu perhatian serius dari semua pihak. (bp/hb)