Aditya

Balikpapan, helloborneo.com –Pengamanan menjelang Pilkada 2020 maupun setelah pelaksanaan Pilkada 2020 harus terus ditingkatkan. Karena, usai Pilkada biasanya banyak calon yang kalah, akan meluapkan kekalahan dengan berbagai ekspresi seperti mengamuk dengan pengerahan massa atau mengajukan tuntutan ke pengadilan.
Demikian diungkapkan Ketua KPU Balikpapan, Noor Thoha usai sosialisasi tahapan pilkada kota Balikpapan tahun 2020 di Atlantik Room Hotel Pasifik Balikpapan (06/02/2020) yang dihadiri Lurah, Babinsa, Babinkamtibmas, Camat serta Kapolsek dan Danramil se kota Balikpapan.
Menurut Thoha, pihaknya mengumpulkan seluruh unsur muspida ini, bertujuan untuk memperkuat koordinasi menjelang Pilkada 2020 pada 23 September nanti. Diharapkan koordinasi ini, dapat memberikan rasa nyaman kepada masyarakat baik menjelang Pilkada maupun usai Pilkada.
Thoha menambahkan, diakui segala bentuk kerusuhan dapat terjadi ketika calon yang maju pada Pilkada kalah. “Mereka dapat meluapkan kekalahan melalui berbagai ekspresi yakni ada yang santun dengan melaporkan tuntutan ke pengadilan dan kekalahan dapat ditampilkan dengan mengamuk dan mengerahkan massa,” ujar Thoha.
Apalagi ditunjuknya Kaltim menjadi Ibu Kota Negara – IKN tidak semua masyarakat sepakat, sehingga dapat di tunggangi oleh oknum untuk membuat isu hoax pada saat Pikada, sehingga terjadi kerusuhan.(adv/tan)