Ari B
Penajam, helloborneo.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, meminta pemerintah kabupaten setempat memperketat pengawasan di pasar-pasar tradisional agar tidak terjadi “aksi borong” komoditas kebutuhan bahan pokok di tengah mewabahnya virus corona (COVID-19).
Ketua DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Jon Kenedi saat ditemui helloborneo.com, Rabu mengatakan pengawasan pasar tradisional dan pusat perbelanjaan lainnya perlu diperketat untuk antisipasi “aksi borong” kebutuhan bahan pokok dengan mewabahnya virus COVID-19.
Kepanikan terhadap virus corona lanjut ia, membuat warga di sejumlah daerah di Indonesia mulai memborong komoditas kebutuhan bahan pokok.
“Aksi borong” kebutuhan bahan pokok tersebut tidak hanya terjadi di pasar-pasar modern (swalayan atau supermarket), tetapi juga di tingkat pasar tradisional.
Untuk mencegah ‘aksi borong” komoditas kebutuhan bahan pokok di Kabupaten Penajam Paser Utara tegas Jon Kenedi, pemerintah kabupaten perlu melakukan tindakan memperketat pengawasan di setiap pasar tradisional serta pusat perbelanjaan lainnya.
“Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian agar mengambil tindakan dengan memperketat pengawasan di pasar tradisional dan pusat perbelanjaan lainnya,” ujarnya.
Dengan kondisi mewabahnya virus COVID-19 menurut Jon Kenedi, pasokan komoditas kebutuhan bahan pokok di pasar-pasar tradisional juga berpotensi berkurang karena pembatasan kegiatan dari dalam maupun luar daerah.
“Jangan sampai di Kabupaten Penajam Paser Utara terjadi kelangkaan kebutuhan bahan pokok,” tegas politikus Partai Demokrat tersebut.
“Kami akan lakukan pertemuan dan berkoordinasi dengan dinas terkait jangan sampai dengan adanya virus corona akses pasokan kebutuhan bahan pokok tertutup, jadi harus diantisipasi,” kata Jon Kenedi.
Ia juga mengingatkan masyarakat tidak takut berlebihan atau panik mengenai pemberitaan virus COVID-19, dan jangan sampai melakukan “aksi borong” komoditas kebutuhan bahan pokok.
“Kami juga minta jangan ada oknum-oknum yang mempermainkan harga kebutuhan pokok memanfaatkan isu-isu virus corona,” tegas Jon Kenedi. (bp/hb)