Dermaga Pantai Lango Penajam Kondisinya Sudah Rapuh Dan Memprihatinkan

Dermaga Kayu di Kelurahan Pantai Lango Kecamatan Penajam.

Ari B

Penajam, helloborneo.com – Sebanyak tiga dermaga bernaterial kayu yang berada di kawasan Kelurahan Pantai Lango, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, konsidinya sudah rapuh dan memprihatinkan.

“Dermaga Pantai Lango kondisinya sudah rapuh dan belum ada perhatian dari pihak terkait,” ujar Lurah Pantai Lango, Kecamatan Penajam, Ramaini ketika ditemui helloborneo.com, Minggu.

Kondisi dermaga kayu di Kelurahan Pantai Lango tersebut jelas Ramaini cukup memprihatinkan, selain sejumlah tiang dermaga patah, atap dermaga juga rusak akibat dimakan usia.

Tiga dermaga kayu di kawasan Pantai Lango yang dibangun sejak 2002 itu perlu ditingkatkan atau diperbaiki, dan hingga saat ini belum tersentuh perbaikan dari Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.

Tiga dermaga di Kelurahan Pantai Lango tersebut ungkap Ramaini, dibangun sejak Kabupaten Penajam Paser Utara masih bergabung dengan kabupaten induk yakni Kabupaten Paser atau sebelum pemekaran.

“Dermaga di RT 1, 3 dan RT 6 selama ini menjadi akses transportasi utama warga Kelurahan Pantai Lango untuk bepergian ke wilayah kabupaten dan Kota Balikpapan,” ucapnya.

“Aktivitas warga Kelurahan Pantai Lango yang menggunakan jasa transportasi laut masih cukup ramai dibandingkan menggunakan jalur darat,” tambah Ramaini.

Ia berharap tiga dermaga di Kelurahan Pantai Lango tersebut bisa direvitalisasi atau dibenahi agar lebih aman dan nyaman saat digunakan warga.

Pemerintah Kelurahan Pantai Lango jelas Ramaini, telah berulang kali mengajukan usulan perbaikan dermaga tersebut, namun Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara dan DPRD setempat belum memberikan respon positif.

“Dermaga-dermaga itu sangat dibutuhkan warga untuk keluar masuk, kalau tidak diperbaiki atau ditingkatkan warga tidak bisa keluar,” kata Ramaini.

Ia menimpali lagi, dermaga tersebut penopang hidup warga Kelurahan Pantai Lango, sebab kalau menggunakan jalur darat cukup jauh dan membutuhkan waktu lama untuk menuju ke wilayah kabupaten dan Kota Balikpapan. (bp/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.