Delapan Warga Penajam Paser Utara Berstatus ODP Dinyatakan Bebas COVID-19

Juru Bicara Tim Penanganan Virus Corona PPU, Arnold Wayong.

Ari B

Penajam, helloborneo.com – Sebanyak delapan warga Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dengan status ODP (orang dalam pemantauan) dinyatakan bebas dari Corona Virus Disease atau COVID-19 dan masa pemantauan sudah selesai.

“Delapan warga Kabupaten Penajam Paser Utara sudah dinyatakan bebas CIVID-19 yang sebelumnya masuk dalam ODP,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Arnold Wayong ketika ditemui helloborneo.com, Selasa.

Warga Kabupaten Penajam Paser Utara yang dinyatakan bebas COVID-19 dan masa pemantauan sudah selesai tersebut terdiri dari tiga warga Kecamatan Penajam, satu warga Kecamatan Waru, tiga warga Kecamatan Babulu dan satu warga Kecamatan Sepaku.

“Salah satu warga yang dinyatakan bebas COVID-19 dan selesai dipantau itu termasuk yang sempat di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Ratu Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara,” ungakp Arnold Wayong.

Dengan selesainya masa pemantauan terhadap delapan warga dan sudah dinyatakan bebas COVID-19 tersebut lanjut ia, jumlah ODP di Kabupaten Penajam Paser Utara saat ini sebanyak 34 orang.

Orang dalam pemantauan COVID-19 di Kabupaten Penajam Paser Utara itu menurut Arnold Wayong, jumlahnya bertambah yang sebelumnya 23 orang, dan hingga hari Selasa tercatat 34 orang atau bertambah 11 orang.

“Warga berstatus ODP tersebar di Kecamatan Penajam 10 orang, satu orang di Kecamatan Waru, di Kecamatan Babulu 18 orang dan lima orang di Kecamatan Sepaku,” ungkap Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 tersebut.

“Warga yang berstatus ODP tiap hari dipantau petugas kami yang ada di Puskesmas dan dilaporkan perkembangannya ke Dinas Kesehatan,” jelas Arnold Wayong.

Ia juga meminta tempat-tempat yang sering diakses atau didatangi masyarakat wajib disediakan cairan antiseptik untuk mencuci tangan (Hand Sanityzer).

ATM (anjungan tunai mandiri) kata Arnold Wayong, salah satu tempat yang paling sering didatangi atau diakses masyarakat, sehingga diminta pihak Bank menyediakan carian antiseptik untuk cuci tangan di ATM.

“Nanti kami akan koordinasikan dengan pihak Bank, karena harus menyediakan cairan antiseptik secara mandiri untuk cuci tangan warga yang datang ke ATM,” tambahnya. (bp/hb)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.