Samarinda, helloborneo.com – Pemkot Samarinda tengah menunggu kedatangan mobil Polymerase Chain Reaction (PCR) penyakit menular bergerak. Kendaraan roda empat berbentuk minibus tersebut dilengkapi dua mesin PCR canggih teknologi terkini dari Korea Selatan.
Pemerintah berharap kehadiran alat baru tersebut mempercepat pengujian sampel hasil swab yang menumpuk di laboratorium.
“Ada dua mesin dalam mobil itu. Sehari bisa 500 sampel diperiksa. Kalau full seharian bisa 1000 sampel. Hasilnya bisa ketahuan dalam 45 menit sampai 1 jam. Kecepatan itulah yang bakal dimanfaatkan memeriksa ratusan sampel massal. Harapan pemkot, hasil deteksi dini dan pengendalian Covid-19 berjalan cepat,” kata Sekretaris Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin, Selasa (4/08/2020).
Sasaran utama pengujian sampel lewat alat ini adalah pasien di rumah sakit karantina, orang dengan gejala berat, maupun warga dengan riwayat kontak erat pasien positif Covid-19. Baik yang melapor ke nomor darurat 112, ataupun hasil tracing petugas medis. Sugeng menjelaskan mobil tersebut dijadwalkan tiba di Pelabuhan Semayang, Balikpapan, pada 7 Agustus nanti.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda berencana segera mengoperasikan fasilitas tersebut berkeliling kota 24 jam penuh. Sasaran utama pengujian sampel lewat alat ini adalah pasien di rumah sakit karantina, orang dengan gejala berat, maupun warga dengan riwayat kontak erat pasien positif Covid-19. Baik yang melapor ke nomor darurat 112, ataupun hasil tracing petugas medis.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Samarinda, Osa Rafshodia menyebutkan bahwa pihaknya telah menyiapkan 2.500 paket reagent Covid-19.
“Pengujian ini gratis dan tingkat akurasinya 100 persen,” kata Osa.
Mobil serupa diketahui juga dioperasikan Pemprov Jawa Timur dan Jawa Barat. Samarinda, disebut Osa, armada kali ini menjadi yang pertama di Kalimantan.
Ditambahkan oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Ismed Kusasih laboratorium PCR berjalan diprediksi senilai Rp3 miliar tersebut juga mampu mendeteksi penyakit selain Covid-19.
“Sampel Swab yang bisa diuji tergantung reagent. Selain Covid-19, bisa juga untuk menguji penyakit HIV dan TBC,” tandas Ismed. (sop/tan)