Ari B
Penajam, helloborneo.com – Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sujiati menilai gaji petugas medis honorer yang terlibat dalam penanganan COVID-19 perlu ditambah.
“Kami nilai tenaga THL (tenaga harian lepas) atau honorer yang membantu tim medis dalam penanganan virus corona layak dapat tambahan gaji,” ujar politisi Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra tersebut ketika dihubungi helloborneo.com, Sabtu.
Sujiati beranggapan gaji yang diberikan kepada para tenaga kesehatan bersatus honorer saat ini kurang layak dengan risiko penularan Coronavirus Disease atau COVID-19.
Menurut dia, gaji tenaga harian lepas atau honorer tertinggi hanya Rp1,5 juta per bulan dan terendah Rp1,3 juta per bulan.
“Mereka juga garda terdepan dalam menangani pandemi virus corona, jadi sudah sepatutnya dapat perhatian serius dari pemerintah,” ujar Sujiati.
“Peran tenaga medis di masa mewabahnya COVID-19 perlu diberi apresiasi, terutama yang berstatus THL atau honorer,” tambahnya.
Dinas Kesehatan maupun Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Ratu Aji Putri Botung lanjut Sujiati, seharusnya memberikan perhatian lebih dengan menaikkan gaji atau insentif tenaga honorer tersebut.
Di tengah pandemi COVID-19 beban kerja para THL dinilai Sujiati cenderung bertambah, belum lagi dihadapkan dengan persoalan psikologis dan juga ekonomi.
Ia berharap pimpinan Dinas Kesehatan dan RSUD Ratu Aji Putri Botung segera membuat telaah staf menyangkut usulan kenaikan gaji para honorer agar bisa dibahas bersama kepala daerah.
“Kami sudah minta telaah staf terkait kenaikan gaji THL itu saat rapat dengar pendapat bersama Dinas Kesehatan dan RSUD,” kata Sujiati.
“Tapi sampai saat ini, kami belum menerima telaah staf dari Dinas Kesehatan maupun RSUD. Harapan kami nasib honorer diperhatikan, Komisi II siap membantu,” ucapnya. (bp/hb)