Ari B
Penajam, helloborneo.com – Desa dan kelurahan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur diminta melakukan mitigasi bencana banjir dan tanah longsor pada musim hujan, mengingat tingginya curah hujan yang terjadi di daerah itu selama beberapa hari terakhir.
“Kami imbau kepala desa dan lurah agar lakukan mitigasi sungai untuk antisipasi potensi banjir,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, Nurlaila ketika ditemui helloborneo.com di Penajam, Kamis.
Tingginya curah hujan yang terjadi di wilayah Penajam Paser Utara dalam beberapa hari terakhir membuat BPBD setempat bersikap waspada bencana.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara meminta seluruh pejabat kewilayahan melakukan mitigasi bencana banjir maupun tanah longsor.
Daerah potensi rawan banjir di Kabupaten Penajam Paser Utara jelas Nurlaila, tersebar di empat kecamatan khususnya di desa atau kelurahan yang dialiri sungai besar.
Mitigasi bencana tambahnya, agar desa maupun kelurahan yang rawan bencana banjir dan tanah longsor dapat waspada serta bersiap, jika terjadi bencana.
Nurlaila berharap anggaran operasional penanggulangan bencana pada 2021 dapat ditingkatkan dari Rp400 juta menjadi Rp800 juta, mengingat intensitas bencana semakin meningkat.
“Mudah-mudahan bisa diakomodir usulan penambahan anggaran operasional penanggulangan bencana pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau APBD 2021,” ucapnya.
“Intensitas bencana cenderung semakin tinggi, dan peralatan penanganan bencana cukup banyak,” kata Nurlaila.
Saat di lapangan lanjut ia, bukan hanya mengakomodir anggota BBPD saja, tetapi juga personel lainnya yang terlibat dalam penanganan bencana.
Sehingga dana operasional penanggulangan bencana menurut Nurlaila, perlu dinaikkan menjadi Rp800 juta pada 2021.(bp/hb)