Berau, helloborneo.com – Lebih sepekan pasca banjir dikampung Tumbit Melayu di Kecamatan Teluk Bayur Kabupaten Berau, warga mulai merasakan gatal dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
“Biasa penyakit kulit yang dirasakan, saya dan keluarga, terutama anak saya yang masih kecil” ungkap salah satu warga Umi, saat di temui (28/5/2021).
Hal tersebut dikhawatirkan karena selama ini ia dan warga lainnya kesulitan mendapatkan air bersih, sehingga terpaksa menggunakan air yang ada untuk digunakan baik keperluan mandi ataupun mencuci pakaian.
“Air bersih susah disini, air hujan juga tidak bisa digunakan, jadi terpaksa kami pakai air yang ada ini aja buat mandi atau cuci” lanjutnya.
Sementara itu, untuk mengantisipasi munculnya berbagai penyakit lain yang akan dirasakan masyarakat sebagai efek dari banjir, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Berau, bersama dengan Forum Kabupaten Sehat (FKS) Kabupaten Berau, melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga di Kampung Tumbit Melayu.
“Ini sengaja kita lakukan karena kita peduli pada saudara-saudara kita di Tumbit Melayu ini, seperti kita ketahui juga bahwa disini salah satu yang banjirnya terbesar tahun ini”, ungkap ketua IDI kabupaten Berau, dr. Jusram.
Ia menambahkan pemeriksaan kesehatan setelah sepuluh hari pasca banjir karena umumnya penyakit baru akan dirasakan oleh masyarakat.
“Semingguan lebih atau 10 hari baru rasakan sakitnya jika ada, karena diawal-awal biasanya mereka masih sibuk berkemas,” imbuhnya.
Berdasarkan pemeriksaan, umumnya yang dirasakan masyarakat adalah penyakit kulit dan ISPA, terutama dikalangan anak-anak dan lanjut usia.
Selain itu, untuk mengantisipasi penyakit semakin meluas dirasakan masyarakat, IDI dan FKS Berau, memberikan bantuan obat-obatan serta Air bersih sebanyak seribu liter, yang bisa digunakan untuk keperluan masyarakat sehari-hari. (/nr/sop/hb)