Pembangunan Pelabuhan Mantaritip Berau Habiskan Rp890 Miliar

Nita Rahayu     

Bupati Berau tinjau pembangunan pelabuhan mantaritip
Bupati Berau tinjau pembangunan pelabuhan mantaritip

Berau, helloborneo.com – Pembangunan Pelabuhan Mantaritip yang berlokasi di Kampung Pilanjau, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau menghabiskan anggaran lebih kurang Rp890 miliar.

Bupati Berau, Sri Juniarsih saat ditemui helloborneo.com di Berau, Kamis mengatakan, anggaran pembangunan Jembatan Mantaritip bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau APBN.

Sedangkan untuk jalannya anggaran bersumber dari Bankeu (bantuan keuangan) dan DAK (dana alokasi khusus). 

“Diperkirakan total anggaran pembangunan jembatan itu lebih kurang Rp890 miliar, pembangunan sedang berjalan dan anggaran yang terserap sudah sekitar Rp150 miliar,” ujar Sri Juniarsih.

Bupati Sri Juniarsih dan Wakil Bupati Gamalis pada (Rabu 4/8) melakukan peninjauan pembangunan Pelabuhan Mantaritip, untuk melihat kemajuan pembangunan jembatan tersebut.

Rencana pembangunan Pelabuhan Mantaritip itu sudah ada sejak 10 tahun lalu. Dan masih lama selesainya belum lagi bangun jembatannya, jadi tidak mungkin empat tahun kerja selesai,” ucap Bupati.

Kendati pembangunan pelabuhan tersebut bukan kewenangan pemerintah kabupaten lanjut Sri Juniarsih, namun karena berada di wilayah Bumi Batiwakkal (sebutan Kabupaten Berau) menjadikan tanggung jawab untuk melakukan pengecekan terhadap proses pembangunannya.

Pengecekan pembangunan Pelabuhan Mantaritip dilakukan karena ada sangkut pautnya dengan pelabuhan di Tanjung Redeb. Pelabuhan di Tanjung Redeb baru berumur lima tahun, namun sudah kelebihan (over) kapasitas.

Apabila pembangunan Pelabuhan Mantaritip masih lama dan pelabuhan tengah kota sudah kelebihan kapasitas, maka harus diantisipasi atau ada pelabuhan lainnya kata Sri Juniarsih. siapa tahu ada pihak swasta yang ingin berinvestasi untuk membangun pelabuhan dan lebih cepat. 

Saat ini tambah Bupati, ada wacana pembangunan pelabuhan di Kampung Gurimbang, Kecamatan Sambaliung. Lahan sudah siap dan dikelola oleh swasta, tetapi ada kendala tidak mungkin menggunakan jalan umum yang standarnya bukan untuk kendaraan besar. 

“Pemindahannya ke Gurimbang atau Mantaritip itu sejalan dengan pembangunan yang duluan selesai. Semakin banyak pelabuhan semakin bagus, jadi tidak ada yang harus dikalahkan,” jelasnya. (bp/tan)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.