Joko Sugiarto
Martapura, helloborneo.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau DPR RI Muhammad Rifqinizamy Karsayuda mengajak warga Kabupaten Banjar untuk melakukan vaksinasi COVID-19.
Ajakan tersebut disampaikan, Jumat, pada kegiatan vaksinasi massal yang digelar di Aula Wisma Sultan Sulaiman jalan Menteri Empat Martapura.
“Jumlah vaksin yang disediakan hari ini (Jumat 15/10) sebanyak 2.000 dosis untuk tahap pertama, dan nanti pada dosis kedua juga 2.000 dosis yang kami sediakan, jadi totalnya 4.000 dosis vaksin jenis Sinovac yang kami salurkan,” ucapnya.
Namun untk Kabupaten Banjar tentunya jumlah dosis vaksin tersebut menurut Muhammad Rifqinizamy Karsayuda, masih jauh dari kebutuhan untuk mengejar sebanyak mungkin vaksinasi masyarakat di Kabupaten Banjar.
“Karena itu kami melihat dan berterima kasih atas antusiasme masyarakat yang cukup baik dan mudah-mudahan total 4.000 dosis yang disediakan hari ini bisa terpenuhi. Apalagi ini hari Jumat dan hari yang penuh berkah,” ujarnya.
Untuk memenuhi jumlah ketersediaan vaksinasi terutama di Kabupaten Banjar dan Kalimantan Selatan agar tuntas vaksinasi, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar.
Muhammad Rifqinizamy Karsayuda berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru Diauddin, serta anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan Fahrani dari Dapil Kabupaten Banjar menyangkut pendistribusian vaksin jumlah yang lebih besar.
“Pola distribusinya akan dilakukan melalui Dinas Kesehatan disalurkan ke seluruh puskesmas di Kabupaten Banjar, kami berharap masyarakat bisa memahami. Ini merupakan bagian dari ikhtiar kita bersama untuk keluar dari pandemi COVID-19,” kata politisi PDI Perjuangan tersebut.
Majelis Ulama Indonesia atau MUI sudah mengeluarkan fatwa tentang kehalalan vaksin, dan BPPOM juga menyatakan bahwa dari sisi kesehatan sangat baik.
Pelaksanaan Vaksinasi yang dilaksanakan tersebut merupakan stimulan untuk percepatan vaksinasi di setiap puskesmas, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda menilai lambannya pemberian vaksinasi selama ini salah satunya adalah kekurangan vaksin.
Kekurangan tersebut membuat vaksin dipelayanan kesehatan terutama puskesmas sangat terbatas, kalau masyarakat datang terkadang sudah habis dan belum tahu kapan adanya persediaan vaksin.
“Tugas kami adalah berkomunikasi dengan Menteri Kesehatan untuk meminta jatah dosis vaksin yang dibutuhkan Kabupaten Banjar agar vaksinasi tuntas, dan vaksinasi yang kami lakukan merupakan simbolis atau stimulan sebagai komitmen bersama untuk mencapai 100 persen kekebalan kelompok di Kabupaten Banjar,” jelasnya. (bp)